SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI — Pemilihan Kepala Desa (Pilkedes) Watuagung, Kecamatan Baturetno diwarnai insiden pengusiran terhadap salah satu warga. Warga tersebut terindikasi mempengarui warga lain untuk memilih calon kades tertentu.

Selain itu, pilkades dengan peserta terbanyak, yakni delapan calon, ini juga ada warga yang diminta ganti baju sebelum mencoblos. Camat Baturetno, Teguh Setiyono, saat ditemui wartawan, di Balaidesa Watuagung, Rabu (19/12/2012), mengatakan warga yang diminta keluar tersebut sebelumnya tampak sedang mengajak warga lain berbincang. Dalam perbincangan yang kebetulan didengar salah satu petugas itu, warga tersebut melontarkan ajakan agar warga condong pada salah satu calon kades.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya kurang tahu persis siapa calon kades yang didukung. Tapi tindakan warga itu untuk njawil, mengajak, itu sudah indikasi mempengaruhi. Daripada nanti menimbulkan masalah, kami minta yang bersangkutan meninggalkan lokasi,” terang Teguh.

Menurutnya, saat diminta keluar, warga yang tidak diketahui namanya itu menurut. Warga berjenis kelamin laki-laki dengan usia sekitar 30-40 tahun tersebut juga tidak mengajukan protes. Dia melangkah meninggalkan tempat duduk dan warga yang sebelumnya dia ajak bicara.
Teguh mengatakan untuk memastikan pilkades berjalan dengan jujur, adil, dan benar-benar mewakili aspirasi masyarakat, hal-hal kecil yang bisa mengganggu semacam itu harus dicegah.

Sementara itu, warga lain, seorang wanita berusia 30-40 tahun terpaksa harus pulang ke rumahnya dan ganti baju. Warga yang juga tidak diketahui namanya tersebut mengenakan kaus hitam dengan gambar pepaya dan angka 7 di bagian dada. Sedangkan bagian belakang bertuliskan kata-kata “Cinta Damai”. Kaos wanita tersebut terindikasi mempengaruhi pemilih untuk mencoblos salah satu calon, yang juga istri mantan kades, Sri Budiarti.

Warga itu ketahuan mengenakan kaos bertanda gambar salah satu calon saat hendak menggunakan hak pilihnya.

Ketua Pilkades Watuagung, Budi Santosa, menilai kaus tersebut menampilkan salah satu tanda gambar calon kades sehingga tidak diizinkan berada di lokasi. Untuk itu, salah satu panitia lantas meminta warga bersangkutan untuk pulang dan ganti baju.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya