SOLOPOS.COM - Pemilih Pilkades di Giritontro, Wonogiri. (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

Pemilih Pilkades di Giritontro, Wonogiri. (Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI—Jajaran kepolisian mengaku kesulitan menangkap pelaku botoh yang mempertaruhkan kemenangan pemilihan kepala desa (pilkades) kendati kabar mengenai aksi botoh santer terdengar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepolisian tidak menemukan satu pun pelaku botoh (judi/taruhan). Diperkirakan, para pemain judi ini berbaur dengan warga setempat yang berbondong-bondong memenuhi balaidesa setempat untuk mengikuti perhitungan suara pilkades.

Kapolsek Giritontro, AKP Wilud Argintowo, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani, mengaku yakin ada botoh yang beraksi dalam Pilkades Tahap III di Kecamatan Giritontro, Rabu (19/12/2012). Apalagi, dua desa yang menghelat pilkades, Desa Ngargoharjo dan Desa Tlogoharjo, berada cukup dekat dengan Pacitan, Jawa Timur.

“Sampai sekarang [Rabu siang] kami belum menemukan indikasinya, tapi kami yakin ada. Memang sulit menemukannya, kecuali kami bisa menangkap basah ada transaksi atau semacamnya baru bisa kami bertindak,” ungkap Wilud, saat ditemui wartawan, di Balaidesa Tlogoharjo, Rabu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Rabu, pelaku judi berasal dari luar Giritontro. Mereka biasanya bertaruh untuk kemenangan calon kades. Selain itu, ada pula yang mempertaruhkan selisih kemenangan.

Sedangkan nilai uang yang dipertaruhkan bervariasi, namun nilainya bisa sampai belasan juta rupiah. Biasanya, beberapa pejudi menghimpun uang menjadi satu sehingga nilainya menjadi sangat besar.

Wilud menambahkan pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi agar aksi botoh tidak terjadi. Salah satunya dilakukan dengan melakukan pengawalan ketat terhadap kades sejak tahap pengundian nomor urut dan tanda gambar sampai setelah pelaksanaan penghitungan suara.

Ketua Panitia Pilkades Ngargoharjo, Gunadi, mengakui kemungkinan aksi botoh dalam pilkades. Namun, dia memastikan pelaku judi ini berasal dari luar Desa Ngargoharjo. Gunadi juga memastikan sulit untuk mencari tahu para pelaku yang ikut berbaur dengan masyarakat.

“Kabarnya memang begitu, ada yang memantau saat penghitungan suara. Tapi ya sulit dikenali. Yang jelas bukan warga sini, di sini menengah ke bawah,” ungkap dia. Hal sama diungkapkan Ketua Panitia Pilkades Tlogoharjo, Parno. Saat ditemui terpisah, Parno mengatakan sulit untuk menemukan pelaku botoh.

Pada bagian lain, Kapolres Wonogiri, Tanti Septiyani, saat dihubungi Rabu petang, mengungkapkan belum ada temuan perjudian pilkades. Menurut dia, semua anggota kepolisian dan jajaran Brimob telah ditempatkan di semua titik rawan. Namun, sampai Rabu petang belum ada laporan terkait indikasi aksi botoh.

Dia melanjutkan, saat ini sebanyak 164 personil Polres Wonogiri dan 52 bantuan personil dari Brimob, masih berjaga di pos masing-masing. Lebih jauh, Tanti memastikan pelaksanaan Pilkades Tahap III Wonogiri berjalan kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya