SOLOPOS.COM - Petugas pemungutan suara melayani warga yang akan menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Waung, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (25/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Pilkades Tulungagung yang digelar serentak di 14 desa, Rabu (25/11/2015) lalu, bikin puas Bupati Tulungagung.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Sebanyak 14 desa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (25/11/2015), serentak menggelar pemilihan umum kepala desa (pilkades). Angka partisipasi pemilih dalam pilkades serentak Kabupaten Tulungagung itu mencapai 75%-80%

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebanyak 271 desa di Kabupaten Tulungagung harus menggelar pemilihan umum kepala desa (pilkades) guna mengisi kekosongan pejabat kepala desa karena masa tugas berakhir atau sebab lain, seperti pejabat lamanya meninggal dunia. Sebanyak 14 desa mengikuti gelombang pertama pilkades serentak itu, Rabu lalu.

Bupati Tulungagung Syahri Mulyo mengaku cukup puas dengan tingginya angka partisipasi pemilih dalam pilkades serentak tersebut. “Angka partisipasi pemilih mencapai 75-80 persen. Itu bagus, berarti kesadaran politik warga Tulungagung dalam menggunakan hak pilihnya sudah tinggi,” kata Syahri Mulyo di Tulungagung, Kamis (26/11/2015).

Menurutnya, masih adanya sebagian kecil warga yang tidak menggunakan hak pilih diasumsikan karena berbagai alasan rasional, seperti melanjutkan pendidikan atau bekerja di luar daerah, menjadi TKI, sakit ataupun alasan lainnya. Syahri meyakini persentase pemilih yang sengaja tidak menggunakan hak suara karena alasan sengaja abstain atau golput tak banyak.

“Tren itu wajar. Hampir tidak mungkin menyelenggarakan pesta demokrasi seperti pilkades atau pilkada apalagi pemilu dan pilpres dengan angka partisipasi pemilih di satu lingkungan atau desa tercapai 100%,” ujarnya. Ia kemudian mencontohkan beberapa dari total 14 desa penyelenggara pilkades serentak yang memiliki angka partisipasi pemilih tinggi.

Di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol misalnya, dari total 4.767 pemilih yang terdata sebagai daftar pemilih tetap (DPT) pilkades, hadir sebanyak 3.718 sementara tidak hadir sebanyak 1.049 orang. Demikian juga dengan pilkades di Desa Kedungwilut, Kecamatan Bandung dengan DPT sebanyak 1.133 orang, hadir 958 dan tidak hadir 175 orang. Sementara di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, dari total DPT sebanyak 1.512 orang, hadir 1.341 dan tidak hadir 171 orang. Di wilayah berbeda, Desa Suwaloh, Kecamatan Pakel dengan DPT 1.846 jiwa, hadir 1.542 orang dan tidak hadir 304.

“Gambaran di atas membuktikan bahwa angka partisipasi masyarakat dalam pilkades ini tinggi. Sosialisasi yang baik dan peran aktif masing-masing calon tentu menjadi faktor pendukung hal ini,” kata Syahri.

Sekalipun sempat ada beberapa insiden kecil yang mewarnai, Syahri mengklaim penyelenggaraan pilkades serentak di 14 desa yang tersebar di beberapa kecamatan se-Kabupaten Tulungagung berjalan lancar. Ke-14 desa yang menggelar pilkades serentak di Tulungagung itu adalah Desa Tenggur Kecamatan Rejotangan; Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir; dan Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol. Selain itu; Desa Suruhan Lor, Desa Kedungwilut, Suko, Sebalor, Kecamatan Bandung; Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Desa Sidomulyo, Pagerwojo, Desa Waung, Desa Wajak Lor, Kecamatan Boyolangu, Desa Sidem, dan Desa Bendungan, Kecamatan Gondang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya