SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pilkades Sukoharjo, warga Desa Gedangan resah dengan banyaknya pendaftar cakades dari kalangan pendatang.

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, resah karena banyak pendaftar calon kepala desa (cakades) dari kalangan pendatang yang  belum paham betul situasi di desa itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sesuai aturan baru, cakades yang bertarung pada pilkades tahun ini memang tak harus dari kalangan warga setempat. Warga dari luar desa bisa mencalonkan diri sebagai cakades.

Kendati demikian, hal itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Gedangan. Mereka tak ingin memiliki kepala desa yang tak mengerti seluk beluk desa tersebut.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, Jumat (14/10/2016), masa pendaftaran cakades di setiap desa yang menggelar pilkades ditutup pada Jumat malam hari. Jumlah warga Desa Gedangan yang mengambil berkas pendaftaran sebanyak 16 orang.

Sementara yang telah mengisi dan mengembalikan berkas pendaftaran hingga Jumat pukul 10.00 WIB sebanyak 13 orang. Sebagian besar pendaftar diketahui merupakan warga pendatang. Hal itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat harus memilih cakades yang selama ini tak pernah berbaur dan berinteraksi dengan warga.

“Korbannya adalah masyarakat. Ada beberapa calon yang tak dikenal warga. Tahu-tahu mereka mendaftar sebagai cakades. Ini kan aneh dan patut dipertanyakan. Bisa jadi, mereka calon boneka untuk memuluskan skenario proses seleksi cakades yang dilakukan Pemkab,” terang salah satu tokoh masyarakat Gedangan, Sunarto, saat diwawancarai Solopos.com, Jumat.

Salah satu cakades Gedangan, Sutrisno, mengatakan ada empat-lima orang yang berniat maju sebagai cakades namun tak siap menjadi kades terpilih. Sebagian besar cakades itu merupakan pendatang kendati mereka telah menetap di Desa Gedangan lebih dari setahun.

Sutrisno mengatakan sesuai aturan, jumlah cakades yang bersaing dalam pilkades serentak dibatasi minimum dua orang dan maksimal lima orang. Jika jumlah pendaftar melebihi lima orang, para cakades harus mengikuti ujian tertulis yang diselenggarakan tim Pemkab Sukoharjo untuk menentukan lima cakades yang berhak bersaing.

“Sebenarnya tak masalah mau berapa pun jumlah orang yang mendaftar sebagai cakades. Tapi harus bersaing dengan sehat, fair, dan demokratis,” terang dia.

Mantan Kepala Desa Gedangan periode 1998-2006 itu menyampaikan berniat kembali maju sebagai cakades lantaran mempunyai rekam jejak, pengalaman, dan kemampuan mengelola anggaran desa.

Di sisi lain, seorang anggota panitia Pilkades Gedangan, Sakino, mengatakan proses seleksi cakades merupakan kewenangan tim Pemkab Sukoharjo. Dia hanya melayani pendaftaran cakades sesuai tahapan Pilkades serentak.

“Hingga pukul 10.00 WIB, jumlah cakades yang telah mengembalikan berkas pendaftaran sebanyak 13 orang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya