SOLOPOS.COM - Polisi anti huru hara beraksi meredam aksi pendukung calon yang tak terima atas hasil Pilkades saat simulasi pengamanan Pilkades di Alun-alun Satya Negara Sukoharjo, Selasa (22/11/2016). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Pilkades Sukoharjo dilaksanakan serentak pada 8 Desember mendatang.

Solopos.com, SUKOHARJO – Tiga desa di Kabupaten Sukoharjo yang menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) pada 8 Desember 2016 mendatang dinilau rawan konflik atau gesekan antarpendukung calon kepala desa. Aparat kepolisian disiagakan untuk mencegah terjadinya konflik horizontal yang dapat mengganggu kondusivitas keamanan di Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketiga desa itu yakni Pabelan dan Gumpang (Kecamatan Kartasura) dan Gedangan (Grogol). Jumlah cakades yang mendaftar lebih dari lima orang sehingga harus dilaksanakan seleksi tertulis yang diselenggarakan Pemkab Sukoharjo.

Kasubbbag Bin Ops Bag Ops Polres Sukoharjo, AKP Agus Setyono, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano, mengatakan jumlah calon yang mendaftar sebagai kepala desa di ketiga desa itu cukup banyak sehingga otomatis ada potensi gesekan antarpendukung cakades.

Terlebih, para cakades harus mengikuti proses seleksi untuk menentukan batas minimum dan maksimal jumlah cakades. “Ada dua-tiga desa yang rawan konflik antarpendukung cakades. Kami sudah mengantisipasi agar tak terjadi konflik maupun gesekan antarpendukung cakades,” kata dia, di sela-sela latihan simulasi pengamanan Pilkades di Alun-alun Satya Negara, Selasa (22/11/2016).

Menurut dia, polisi bakal disebar di setiap tempat pemungutan suara (TPS) saat pelaksanaan pemungutan suara. Jumlah polisi yang disiagakan di setiap TPS antara dua hingga lima personel. Mereka bakal mengamankan proses pemunguatan suara bersama anggota TNI dan personel perlindungan masyarakat (linmas).

Selain TPS, polisi juga disebar di sejumlah objek vital di Sukoharjo seperti pusat perbelanjaan, mal, serta kantor pemerintahan desa. “Kami ingin menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat. Jadi pengamanan tak hanya dilakukan di 14 desa yang menggelar Pilkades namun juga objek vital,” ujar dia.

Mantan Kapolsek Bulu ini menerangkan Polres Sukoharjo bakal menggelar simulasi pengamanan penyelenggaran Pilkades pada pekan ini. Simulasi pengamanan Pilkades dilakukan untuk mengantisipasi kericuhan pendukung calon yang tak terima dengan hasil Pilkades.

Sementara itu, seorang warga Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Dayat, 34, mengatakan warga tak mengetahui visi dan misi masing-masing calon. Warga juga tak mengetahui rekam jejak, pengalaman dan latar belakang masing-masing calon. Padahal, jumlah calon yang mendaftar sebanyak sembilan orang yang diciutkan menjadi maksimal lima orang.

“Bagaimana kami memilih kalau tak mengenal latar belakang, visi dan misi cakades. Warga harus tahu untuk menentukan pilihan saat menggunakan hak pilih. Ini seperti membeli kucing dalam karung,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya