SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemberian suara pemilihan umum (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Pilkades Sragen, tiga petugas TPS diduga tidak netral dalam penyelenggaraan pilkades.

Solopos.com, SRAGEN — Tiga petugas tempat pemungutan suara (TPS) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Keden, Kecamatan Kalijambe, terindikasi tidak netral karena tercatat sebagai anggota tim pemenangan salah satu calon kepala desa (cakades).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Indikasi ketidaknetralan tiga petugas TPS itu diungkapkan ketua tim pemenangan cakades Samuji, Lagino, kepada Solopos.com, Jumat (25/11/2016). Menurut Lagino, tiga petugas TPS itu adalah Sadimin, Triyono, dan Tugino.   Nama ketiganya tercatat sebagai petugas TPS sesuai surat keputusan (SK) dari Pemkab Sragen. Akan tetapi, nama ketiganya juga tercatat sebagai anggota tim pemenangan Sugiyanto, lawan politik Samuji yang berstatus petahana.

Ekspedisi Mudik 2024

”Nama ketiganya terpampang dalam spanduk besar yang terpasang di depan posko pemenangan Sugiyanto. Ini aneh. Bagaimana mungkin tiga anggota tim pemenangan cakades bisa menjadi petugas TPS. Ini membuktikan mereka tidak netral sebagai petugas TPS,” kata Lagino.

Lagino menyesalkan terpilihnya ketiga orang itu sebagai petugas TPS. Menurut dia, petugas TPS harusnya dipilih dari orang-orang yang netral atau tidak terlibat dalam tim pemenangan salah satu cakades. Keterlibatan tim pemenangan cakades Sugiyanto sebagai petugas TPS itu, kata Lagino, jelas merugikan cakades Samuji.

”Mestinya itu ditinjau ulang. Petugas TPS seharusnya diisi orang-orang yang netral meski mereka punya hak suara,” terang Lagino.

Menanggapi hal itu, ketua panitia Pilkades Desa Keden Ngatno mengatakan sudah diselesaikan dengan baik-baik. Dia mengakui ketiganya lolos seleksi sebagai petugas TPS karena mereka mengklaim tidak tahu bakal ditunjuk menjadi tim pemenangan cakades Sugiyanto.

”Mereka adalah pengurus RT yang terpilih menjadi petugas TPS. Setelah mereka diketahui menjadi bagian dari tim pemenangan Sugiyanto, saya sudah meminta mereka untuk memilih salah satu. Kalau mereka mau jadi tim pemenangan, saya minta mundur sebagai petugas TPS. Sebaliknya kalau mereka mau jadi petugas TPS, ya harus mundur dari tim pemenangan cakades,” tegas Ngatno.

Mereka memilih tetap menjadi petugas TPS dan sudah mengundurkan diri sebagai anggota tim pemenangan cakades Sugiyanto. “Kami lalu meminta spanduk yang bertuliskan nama-nama mereka sebagai tim pemenangan cakades itu diturunkan kemarin [Kamis (24/11/2016)]. Sekarang saya menjamin mereka akan bersikap netral dalam pilkades nanti,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya