SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan kepala desa (pilkades). (JIBI/Harian Jogja/dok)

Solopos.com, SRAGEN -- Ketua paguyuban mantan kepala desa (petahana) Paseduluran 26 September Kabupaten Sragen Heru Setyawan menyatakan keberatan dengan pernyataan legislator Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sragen Joko Supriyanto.

Pernyataan dimaksud yakni terkait kekalahan petahana disebabkan tidak transparan dalam pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja (APB) desa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Heru yang juga Kades Tegalrejo periode 2013-2019, Gondang, itu meminta legislator DPRD Sragen tersebut mencabut pernyataannya dan meminta maaf bila persoalan itu tidak ingin berkepanjangan.

Dia mengatakan pernyataan tersebut menyesatkan dan melukai kalangan petahana. Dia menilai pernyataan tersebut tidak seharusnya keluar dari pejabat DPRD.

“Pernyataan itu sudah menuduh petahana tidak transparan. Itu kata-kata yang tidak pantas dilontarkan seorang legislator. Suhu politik di desa pascapilkades masih panas. Harusnya buat pernyataan yang menyejukkan, arif, dan bijak. Para petahana itu sudah berjuang dan berkontribusi selama enam tahun di desanya dengan ide dan gagasan untuk desa,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat (18/10/2019).

Dia mempersilakan kalau ada yang tidak transparan agar dibuktikan. Heru menjelaskan selama ini anggaran di desa masing-masing sudah dilaksanakan sesuai aturan dan setiap tahun ada monitoring atau evaluasi dari pihak terkait.

Selain itu, ujar dia, pengawasan dari Inspektorat juga jalan. Sampai menjelang akhir masa jabatan (AMJ), ujar dia, para petahana sudah membuat Laporan AMJ.

Dia mengatakan 58 petahana sudah membuat paguyuban dan tuduhan itu urusan harga diri. Dia mengatakan para petahana juga sudah berjasa di desanya masing-masing.

“Ibu Bupati dan Pak Wakil Bupati saja memberi apresiasi kepada para petahana atas jasa dan pengabdian mereka di desa masing-masing meskipun kalah dalam pilkades. Itulah demokrasi, ada yang kalah dan yang menang. Petahana juga manusia yang sudah berjasa bagi Sragen bukan sampah yang tidak berguna,” katanya.

Sementara itu, legislator DPRD Sragen Joko Supriyanto mengaku tidak ingin menyakiti siapa pun. Bila pernyataannya menyinggung petahana, Joko meminta maaf dan mencabut pernyataannya.

“Niat saya agar ke depan lebih baik, bukan menyakiti siapa pun. Kalau ada yang merasa tersakiti ya sudah, saya cabut pernyataan saya dan saya mohon maaf,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya