SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Pilkades serentak Sragen diwarnai bentrok pendukung dua cakades di Doyong, Miri.

Solopos.com, SRAGEN — Pendukung dua calon kepala desa (cakades) Doyong, Kecamatan Miri, Sragen, bentrok pada Sabtu (18/11/2017) malam atau dua hari pascadeklarasi Pilkades Damai 2017 di Kantor Pemkab Sragen, Kamis (16/11/2017) lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa tersebut terjadi di Dukuh/Desa Doyong, Kecamatan Miri, pukul 20.30 WIB. Bentrok melibatkan tujuh pendukung dari dua cakades Doyong.

Satu orang mengalami luka-luka sehingga harus diperiksakan ke dokter mata. Camat Miri, Agus Winarno, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (19/11/2017), mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurut dia, bentrok antara pendukung cakades bermula dari pemasangan gambar salah satu calon. (Baca: Ada Anak Lawan Bapak dan Istri Melawan Suami di Pilkades Sragen)

Gambar tersebut dipasang berdekatan dengan gambar calon lain (rivalnya). Hal itu membuat pendukung cakades yang gambarnya telah lebih dulu dipasang di lokasi tersebut keberatan sehingga mereka menegur para pemasang gambar tersebut.

“Saat itu lah terjadi salah paham dan pertengkaran. Kejadian itu melibatkan total tujuh orang pendukung dua cakades. Akibat peristiwa tersebut satu orang terluka,” ujar dia.

Agus mengaku langsung menuju lokasi kejadian begitu mendapat laporan terjadinya bentrok antarpendukung cakades. Tapi saat tiba di lokasi, para pelaku bentrok sudah tidak ada. Mereka dibawa aparat kepolisian ke Mapolsek Miri.

“Informasi yang saya dapat yang dibawa ke Mapolsek lima atau enam orang. Satu orang luka lebam di bagian mata,” tutur dia.

Agus tidak tahu persis bagaimana tindak lanjut penanganan medis warga yang mengalami luka lebam. Dia langsung fokus memediasi antarpendukung cakades hingga dini hari. (Baca: 8 Petahana Ramaikan Bursa  Pemilihan Kepala Desa di 6 Kecamatan)

“Korban luka opname atau tidak saya kurang tahu. Malam itu juga tim sukses dua pihak kami undang, kami fasilitasi untuk berdamai. Sampai pukul 02.00 WIB tadi malam,” kata dia.

Menurut Agus, proses mediasi dihadiri perwakilan tim pemenangan dua cakades, panitia Pilkades Doyong, Polsek Miri, Koramil Miri, serta yang melaksanakan tugas Kades Doyong. “Dua calon kades tidak kami undang karena sudah menguasakan kewenangan kepada tim pemenangan. Alhamdulillah kondusif, semoga ini menjadi kejadian terakhir,” harap dia.

Terpisah, Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman, saat ditemui wartawan, Minggu, mengonfirmasi terjadinya gesekan fisik antarpendukung cakades Doyong, Miri, Sabtu malam. “Jadi miskomunikasi saja terkait pemasangan spanduk. Tapi kemudian sudah diselesaikan. Kedua pihak juga sudah menyadari adanya miskomunikasi itu,” ujar dia.

Kapolres menerangkan tim Polsek Miri bergerak aktif mendatangi lokasi kejadian begitu mendapat informasi terjadinya bentrokan. Para pelaku lantas dimediasi dan didamaikan. “Dimediasi oleh Kapolsek. Pada intinya kedua pihak sudah saling memaafkan dan menganggap permasalahan selesai. Jadi tim Polsek turun langsung menangani,” kata dia.

Ditanya apakah kejadian tersebut akan diproses secara hukum, Kapolres tidak menjawab secara tegas. Dia hanya menyatakan kedua pihak sudah bermediasi dan saling memaafkan.

“Jadi saya tegaskan lagi, itu polsek yang mendatangi. Kedua pihak sudah bermediasi dan saling memaafkan. Situasi saat ini sudah kondusif, aman, dan terkendali,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya