SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkades (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL–Tidak ada pesaing yang maju menjadi calon kepala desa di Palbapang, Kecamatan Bantul, Bantul tidak membuat Ris Iriyanti bersantai-santai. Calon kades incumbent ini tetap serius dalam pencalonannya ini karena dia akan menghadapi kotak kosong.

Saat ini dia getol turun ke bawah untuk mendengar aspirasi dan harapan warga sembari sosialisasi. “Bagi saya pemimpin itu tugas utamanya harus mendengar aspirasi warga. Itu awal memulai sekaligus melanjutkan pekerjaan pelayanan kepada masyarakat. Bagaimana bisa dibilang kerja kalau yang dilakukan nanti tidak sesuai harapan warga,” katanya saat ditemui Harianjogja.com, Rabu (27/11/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baginya, untuk bisa memimpin desa secara baik harus lebih dulu mengetahui permasalahan, keinginan juga harapan warga. Ris mengaku ada yang belum maksimal dilakukan selama memimpin enam tahun menjabat Kades Palbapang. Salah satunya, program yang masih perlu diperjuangkan yakni pengentasan kemiskinan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini yang masih mengganjal dalam diri saya. Perlu lebih keras lagi mendorong pemberdayaan perempuan untuk mandiri melalui berbagai pelatihan keterampilan usaha sampai pendampingan usaha dapat berjalan. Ini menjadi PR saya ke depan,” tambahnya.

Di Desa Palbapang, sektor usaha perdagang dan usaha kecil produksi seperti makanan dan usaha jasa menjadi potensi besar di bawah sektor andalan utama bidang pertanian. Sasaran tersebut perlu mendapat prioritas program dan strategi penanganan agar berkembang lebih pesat lagi.

Desa Palbapang mulai menggeliat dalam lima tahun terakhir dari terobosan program yang diraih dari pemerintah pusat seperti PNPM dan PPIP. Pendapatan asli desa (PADes) meningkat tajam tahun ini yakni Rp463 juta dari semula yang hanya diprioyeksikan Rp234,2 juta. Tingginya pendapat ini seiring beroperasinya gedung serba guna untuk mendulang pendapatan desa selain sektor lain seperti sewa lahan tanah kas untuk pertanian, sewa ruang usaha dan pungutan desa.

Ris sebenarnya mendorong adanya calon kades lain yang muncul selain dirinya. Langkah tersebut dibuktikan dengan memilih mendaftar paling akhir dan tidak menggunakan ijazah tingkat pendidikan strata-2 (S2) yang sudah selesai dia tempuh. Ris sengaja mendaftar kades hanya menggunakan ijazah pendidikan SMEA Bantul.

“Supaya jangan sampai ada calon lain yang ingin muncul tapi tidak pede karena tingkat pendidikan. Saya sebenarnya mendorong ada kaderisasi, tapi sampai hari terakhir tidak ada yang maju,” tambahnya.

Sri Yulianti, staf pelayanan umum Desa Palbapang berharap kades terpilih dapat mewujudkan visi misi yang sudah sampai ke masyarakat dan mampu lebih membentuk pola kerja aparat desa. Penambahan fasilitas jaringan internet untuk mendorong kelancaran kerja.

Senada diungkapkan Sutoyo, warga Palbapang yang berharap calon kades terpilih nanti untuk berhati-hati agar tidak terjebak pada kepentingan praktis Pemilu 2014.“Kades milik rakyat bukan milik parpol,” singkatnya.

Panitia Tim 11 Desa Palbapang Herlambag mengakui sampai tahap penjaringan diperpanjang tidak ada calon yang muncul selain hanya calon incumbent. Saat ini berbagai persiapan telah dilakukan panitia seperti tercapainya daftar pemilih tetap pilkades mencapai 10.130 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya