SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Sepintas tempat pemungutan suara (TPS) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Ngemplak, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, tidak berbeda dibanding TPS lain. Panitia pemilihan kepala desa (pilkades) memasang tratak di halaman balai desa.

Panitia meletakkan ratusan kursi untuk warga yang hendak memberikan hak pilih tetapi mengantre. Tata letak di setiap TPS sama. Bagian depan balai desa untuk tempat warga mengantre dan mencocokkan daftar pemilih dengan undangan yang dibawa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemandangan berubah saat warga hendak masuk ke gedung balai desa. Partisi dari styrofoam setinggi lebih dari dua meter diletakkan tidak jauh dari pintu masuk. Suasana berubah seperti resepsi pernikahan.

Partisi didesain menyerupai dekorasi pernikahan. Dominan warna merah, pada bagian tepi terdapat bentuk menyerupai tiang bergaya kolonial. Pada bagian atas partisi menjuntai bunga plastik warna putih.

Di balik partisi, orang-orang memasang raut wajah tegang, dahi berkerut, bibir mengerucut, mata fokus pada tumpukan kertas di meja. Sejumlah orang lalu lalang.

Nama orang-orang itu sama dengan nama yang ada di tumpukan kertas. Satu demi satu menuju bilik suara sederhana. Mereka menggunakan hak pilih setiap enam tahun sekali.

Di sisi lain, dua pasangan laki-laki dan perempuan duduk di kursi bergaya kolonial. Di belakang mereka terdapat hiasan timbul yang sering diletakkan di pelaminan.

Dua pasangan itu adalah dua calon kepala desa (kades) yang duduk didampingi istri masing-masing. Ketua Panitia Pilkades Ngemplak, Sularjo, menyampaikan penataan TPS sama persis dengan arahan panitia pilkades tingkat kabupaten.

Dia menyampaikan panitia tingkat kabupaten sudah memberikan arahan. “Ikut layout sesuai arahan kabupaten. Pintu masuk harus terbuka. Sebelum pintu masuk ada tempat pencocokan daftar pemilih. Menyerupai pendaftaran calon pemilih. Sama sampai tata letak bagian dalam,” cerita dia saat berbincang dengan wartawan, Rabu (20/2/2019).

Dia terkekeh saat ditanya alasan menghias bagian dalam TPS menggunakan konsep resepsi pernikahan. Sularjo berdalih ingin memberikan kenyamanan warga yang akan memberikan hak pilih.

“Desain ini memang beda. Supaya tampil beda. Tampil beda dengan konsep resepsi pernikahan. Dua calon kades di pelaminan. Mereka ini kan ibarat raja sehari,” kata Sularjo saat berbincang dengan wartawan.

Selain desain menyerupai resepsi pernikahan, panitia Pilkades meletakkan lampu disko di balik partisi. Dia kembali terkekeh saat menjelaskan alasan panitia meletakkan lampu aneka warna itu.

Sorot lampu diarahkan ke bilik suara. “Supaya tampil beda pakai lampu disko. Ya biar orang masuk itu kaget dan senyum. Intinya supaya suasana adem, meriah, bahagia, dan gembira,” ujar dia.

Mereka menggunakan dana dari anggaran pendapatan dan belanja (APB) Desa dan APBD Kabupaten Karanganyar. Ada 3.132 nama di daftar pemilih tetap (DPT) Pilkades Ngemplak.

Sementara itu, sejumlah TPS di beberapa desa lain yang sempat didatangi Solopos.com menggunakan konsep sederhana. Mereka menghias bagian belakang tempat calon kades duduk menggunakan kain warna merah, putih, maupun warna lain.

Hal yang sama adalah seluruh panitia menyetel lagu-lagu sebagai latar belakang saat pembawa acara memandu warga yang hendak memberikan hak pilih. Ada yang menyetel musik dangdut, pop dan rok, dan lain-lain. Mereka menyetel lagu untuk menyemarakkan suasana di lokasi pemilihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya