SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN — Suhu politik di Desa Kwarasan, Kecamatan Juwiring, kian memanas. Berawal dari saling ejek antar pendukung calon kepala desa (cakades), satu orang mengalami luka sabetan di bagian kaki, tangan dan pinggang.

Kejadian bermula pada Senin (8/4/2013) sekitar pukul 01.30 WIB di salah satu pos ronda di Desa Kwarasan warga berkumpul dan saling berbincang. Kemudian terjadi saling ejek antar warga yang merupakan pendukung cakades, yakni antara pendukung Sudarwanto dan Harsoyo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi tersebut berubah menjadi saling pukul. Namun ada pendukung yang menggunakan parang. Alhasil, pendukung Sudarwanto yang bernama Mardiyono, warga Dukuh Kwarasan, Desa Kwarasan, mengalami luka sabetan dibagian kaki, tangan dan pinggang.

Kemudian dua orang diduga pelaku, M dan MA, warga Dukuh Gumantar, Desa Kwarasan, diamankan polisi dan dibawa ke Polres Klaten. Sedangkan Mardiyono dilarkan ke puskesmas setempat. Namun Kapolres Klaten, AKBP Y Ragil Heru Susetyo, menuturkan pihaknya tidak menahan dua orang yang diduga tersangka tersebut.

“Masih dalam penyelidikan, belum tentu yang diduga pelaku itu memang pelaku yang sebenarnya. Kami masih mendalami kasus ini dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi,” ungkap Ragil saat dihubungi Solopos.com, Rabu (10/4/2013).

Ragil menuturkan kasus tersebut akan diproses secara hukum. Namun dia berharap masalah itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan karena terduga pelaku dan korban adalah tetangga. Apabila sudah terjadi penyelesaian secara kekeluargaan, Ragil menuturkan proses hukum kasus tersebut kemungkinan akan dihentikan.

Hal yang sama juga diungkapkan Camat Juwiring, Joko Hendrawan. Pihaknya menuturkan akan mengupayakan penyelesaian damai. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan pendekatan kepada masing-masing cakades dan tim sukses serta kades untuk menjaga situasi kondusif.

Lebih lanjut, Ragil menambahkan pihaknya belum berencana menambah personel keamanan di Desa Kwarasan. Hal tersebut lantaran dia menilai situasi Kwarasan mulai kondusif.

“Dilihat dulu perkembangannya nanti seperti apa. Tapi kalau sekarang semuanya masih aman jadi jumlah personel masih tetap,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya