SOLOPOS.COM - Pemain reog sedang beraksi dalam rangka perkenalan salah satu calon kepala desa di Daleman, Tulung, Klaten, Minggu (31/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Asiska Riviyastuti)

Pemain reog sedang beraksi dalam rangka perkenalan salah satu calon kepala desa di Daleman, Tulung, Klaten, Minggu (31/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Asiska Riviyastuti)

Pemain reog sedang beraksi dalam rangka perkenalan salah satu calon kepala desa di Daleman, Tulung, Klaten, Minggu (31/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Asiska Riviyastuti)

Iswanti, 19, warga RT 013/RW 014 Manggung, Dalemen, Tulung, berebut tempat dan berdesak-desakan dengan warga lain untuk melihat Reog yang dipentaskan di desanya. Sesekali dia mengernyitkan kening karena ngeri melihat aksi anggota Paguyuban Reog Singo Mudo Krido Dahono, Kartasura.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara itu, semakin siang, warga semakin banyak yang datang ke lokasi tersebut untuk melihat aksi Reog. Beberapa warga sampai mencari tempat yang agak tinggi supaya bisa melihat langsung pertunjukan tersebut. Acara Reog tersebut digelar untuk mengenalkan salah satu calon kepala desa (cakades) Daleman, Tulung, Woro Suswandari.

Waktu pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) yang semakin dekat membuat cakades berlomba-lomba menarik simpati warga. Masing-masing calon mempunyai trik dan strategi tertentu untuk mengenalkan diri dan mengambil hati konstituen atau pemilih mereka. Beberapa calon kepala desa (cakades) ada yang memilih mendatangi warga langsung dan mengadakan forum pertemuan dengan warga.

Menanggapi hal tersebut, Iswanti menuturkan pengenalan cakades melalui pertunjukan tertentu sangat menarik. “Selain bisa mengetahui cakades, warga juga mendapat pertunjukan dan hiburan. Tapi sebenarnya kalau saya, tidak ada pertunjukan ini pun, sudah kenal dengan cakades karena satu dukuh,” ungkap Iswanti saat ditemui Solopos.com.

Selain menghibur konstituen, warga di luar desa pun tertarik untuk melihat aksi Reog tersebut. Salah satunya adalah Heri Listyorini, 25, warga Tulung, Tulung. Menurut dia, pertunjukan Reog belum pernah diadakan di desanya oleh karena itu, dia sangat tertarik untuk datang dan menyaksikan pertunjukan tersebut.

Sementara itu, empunya acara, Woro, menuturkan pihaknya sengaja mendatangkan Reog karena pertunjukan tersebut belum pernah diadakan di lingkungan tempat tinggalnya. “Kalau klenengan atau campur sari sudah biasa. Selain itu, saya juga ingin mengenalkan budaya yang ada di Indonesia kepada warga, khususnya anak-anak kecil,” ujar Woro.

Menurut Woro, pihaknya memang sengaja menyasar pada anak kecil. Menurut dia, anak kecil tersebut bisa bercerita kepada orangtua mereka sehingga orangtua mereka pun tahu bahwa dia menjadi salah satu cakades Daleman. Acara tersebut diadakan dari pagi hingga sore. Hal tersebut menurut Woro karena beberapa tetangganya ada yang punya hajat sehingga untuk mengantisipasi warga yang belum sempat melihat pertunjukan tersebut pada pagi hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya