SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkades (Dok/JIBI)

Ilustrasi Pilkades (Dok/JIBI)

KLATEN—Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten tidak meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) pada hari pemungutan suara saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) berlangsung, Kamis (11/4/2013).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Disdik Klaten, Wahono, mengakui 10% dari total siswa SMA, SMK, negeri, swasta, dan sederajat di Klaten sudah berusia di atas 17 tahun. Umumnya mereka sudah duduk dibangku kelas XII.
Oleh sebab itu, pihaknya memberikan kesempatan kepada pelajar untuk berpartisipasi menggunakan hak suaranya dalam pilkades nanti. Menurutnya, pelajar tersebut bisa izin tidak mengikuti pelajaran barang sebentar dengan menunjukkan undangan pencoblosan kepada guru yang bertugas mengajar.
“Kami memang tidak meliburkan sekolah. Jalannya pendidikan dan pilkades itu sama-sama penting. Jadi kami memberikan izin kepada siswa untuk mencoblos, namun mereka harus masuk sekolah terlebih dahulu untuk mengikuti pelajaran lain,” papar Wahono saat ditemui Solopos.com di Klaten, Rabu (10/4/2013).
Wahono menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi sekolah untuk melarang siswanya dalam menggunakan hak suaranya. Dia mengaku sudah menyosialisasikan kebijakan itu kepada semua kepala SMA, SMK, negeri, swasta dan sederajat di Klaten.
“Semua sudah saya beri tahu, selama siswa itu menunjukkan surat undangan, dia dibolehkan tidak mengikuti pelajaran untuk sementara. Setelah selesai mencoblos, siswa itu bisa menyesuaikan diri supaya pelajaran di kelas tidak tertinggal jauh,” tandasnya.

Wahono mengakui, selain pelajar, banyak kalangan guru yang menjabat sebagai anggota panitia pencalonan dan pengangkatan (palona). Khusus kepada guru yang menjabat sebagai palona, pihaknya mengizinkan mereka tidak masuk sekolah. Menurutnya, keikutsertaan siswa dan guru dalam pelaksanaan pilkades merupakan implementasi dari nilai-nilai luhur dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

“Kalau mencoblos itu dilarang, tentu kontraproduktif dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Mata Pelajaran PKn,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya