SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN — Unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Manisrenggo waspadai aksi penjudi atau bobotoh yang berasal dari luar kecamatan di dua desa yang berbatasan dengan Slema, Yogyakarta. Oleh karena itu, sebagai langkah antisipasi, muspika dan warga akan meningkatkan keamanan. Dua desa yang rawan aksi perjudian dari luar Klaten adalah Taskumbang dan Leses.

“Sleman kan tidak melaksanakan pemilihan kepala desa (pilkades) jadi sangat rawan adanya penjudi yang ditakutkan membuat ulah di dua desa tersebut. Ulah yang kami maksud adalah kalau mereka [warga luar Manisrenggo] membayar warga untuk memilih salah satu calon dan menyebabkan kerusuhan,” terang Camat Manisrenggo, Wahyudi Martono, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (26/3/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain dua desa tersebut, daerah yang dinilai rawan adalah Sukorini dan Ngasri. Wahyudi menilai hal tersebut disebabkan kekuatan calon yang sama kuat. Wahyudi menuturkan masyarakat siap membantu pengamanan selama proses pemilihan.

“Pemuda di masing-masing dukuh siap mengamankan wilayah supaya orang luar [dukuh] tidak masuk dukuh mereka selama pemilihan berlangsung. seperti di Barongan, pemudanya siap berjaga selama sehari penuh dan itu tidak dibayar,” ungkap Wahyudi.

Selain itu, pengamanan juga dilakukan bersama dengan anggota Satgas Anti Politik Uang (SAPU) yang terdapat di masing-masing desa. Selain itu, menurut Wahyudi, pihaknya juga mengadakan pertemuan dengan 37 bakal calon kepala desa, ketua panitia pilkades, Badan Perwakilan Desa (BPD) dan kades dari 13 desa. Pertemuan tersebut diadakan di Kantor Kecamatan Manisrenggo pada Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya