SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN — Sebagian besar anggota Panitia Pencalonan dan Pengangkatan (Palona) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Soka, Kecamatan Karangdowo, mengundurkan diri dengan alasan faktor keamanan.

Pengunduran diri sebagian anggota palona itu diterima langsung Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Setda Klaten, Jaka Purwanta, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan, Purwanto AC dan Camat Karangdowo, Agus Suprapto, di Kantor Kecamatan Karangdowo, Rabu (3/4/2013) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Belakangan suasana di desa kurang kondusif. Masing-masing pendukung calon sudah unjuk kekuatan dukungan. Daripada terjadi sesuatu yang tidak dinginkan, sebagian anggota palona memilih mundur,” ujar anggota palona, Sunarwanto.

Di Desa Soko terdapat dua bakal calon kepala desa (cakades) yang akan bertarung dalam pilkades pada 11 April mendatang. Cakades pertama adalah Supardi yang berstatus sebagai incumbent. Sementara cakades kedua adalah Purwanto. Kendati sudah mendapat dukungan banyak warga, Purwanto tersebut dinilai belum memenuhi persyarakat administrasi dengan alasan belum genap enam bulan berturut-turut tinggal di Desa Soko. “Surat keterangan domisili Purwanto belum ditandatangani ketua RT setempat,” papar anggota palona lain, Rujinto.

Menanggapi hal itu, Kabag Pemerintahan Setda Klaten, Jaka Purwanta, menegaskan pelaksanaan pilkades di Desa Soko tetap akan berlangsung pada 11 April mendatang. Menurutnya, tidak semua anggota palona mundur sehingga dia optimistis pilkades di Desa Soko tidak akan dibatalkan. “Pengunduran mereka tidak akan berpengaruh. Masih ada anggota palona lain sehingga pilkades tetap akan berlangsung,” tegas Jaka saat dihubungi Solopos.com melalui ponselnya, Kamis (4/4/2013).

Joko menyebut alasan pengunduran diri sebagian anggota palona tidak jelas. Menurutnya, polisi dan TNI sudah menjamin keamanan pelaksanaan pilkades di Desa Soko.

“Alasan keamanan itu versi mereka [palonan yang mundur]. Perlu analisasis tersendiri untuk mengetahui apakah benar mereka mundur karena merasa tidak aman. Apakah ini karena benturan politik, saya tidak tahu,” ungkap Joko.

Sementara itu, salah satu cakades yang berstatus sebagai incumbent, Supardi, enggan berkomentar banyak tentang mundurnya sejumlah anggota palona. Dia mengaku menyerahkan kepada Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Karangdowo dan Pemkab Klaten untuk menyikapi persoalan tersebut. “Lebih baik saya tidak berkomentar banyak. Status saya incumbent, saya khawatir komentar saya nanti disalahartikan oleh pendukung cakades lain sehingga semakin membuat suasana kurang kondusif,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya