PILKADES KLATEN : Buntut Pilkades Troso, Warga Tuntut Transparansi

KLATEN — Puluhan warga Desa Troso berdemo di Balaidesa setempat, Senin (6/5/2013). Mereka menuntut transparansi keuangan lantaran banyaknya penyimpangan dana yang dilakukan oleh perangkat desa setempat beberapa tahun silam.

Dalam demo itu, puluhan warga menempeli dinding balai desa setempat dengan berbagai macam tulisan pada poster. Tulisan itu di antaranya “Perhatikan Nasib Petani Om”, “Balekno Stempel Dobel BPD Bro”, “Jadikan Troso Bebas Korupsi”, “Tanda Tangan Palsu Berarti Laporan Palsu”, “Mana Transparansi ADD APBDes, SPJ, LPJ,” “Bro Duit Mushola Balekno Yo Bro”

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam aksinya, mereka mengecam tindakan perangkat desa yang dianggap memalsukan tanda tangan salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada rancangan APBDes pada 2007 silam.

Koordinator aksi, Ismuadi, saat ditemui wartawan seusai aksi mengungkapkan anggota BPD itu telah meninggal sekitar 2004.

“Keluarga yang menjadi anggota BPD yang dipalsukan itu tidak terima dan merasa tersinggung,” tegasnya, Senin. Menurutnya, hal itu bisa mencemarkan nama baik keluarga. Selain itu, dia juga mempertanyakan anggaran dana bantuan dari salah satu partai untuk musala yang belum kunjung cair. Padahal, dari partai itu sudah memberikan sinyal untuk segera mencairkannya.
Dia menegaskan aksi yang digelar pada pagi itu tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) beberapa waktu lalu. Kebetulan Ismuadi juga mencalonkan diri, namun kalah dengan kepala desa incumbent, Danang Setya MS.

“Untuk Pilkades tidak ada masalah, namun sebelumnya memang ada permasalahan dengan kepala desa,” katanya.

Sementara itu, massa dan Ismuadi membubarkan diri lantaran Kepala Desa setempat dianggap tidak bisa memberikan jawaban atas tuntutan mereka. Massa menolak mendengarkan penjelasan camat Manisrenggo yang mencoba menjelaskan duduk perkara itu.

Sementara itu, Kepala Desa Troso, Danang Setya MS, menyimpulkan aksi massa itu dilakukan lantaran Cakades itu tidak terima dengan hasil Pilkades beberapa waktu lalu.