SOLOPOS.COM - Sejumlah pengurus BPD Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, sedang memintai keterangan Purwanto dan Sukidi (kiri) terkait dugaan praktik politik uang, Jumat (21/12/2012) malam. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Sejumlah pengurus BPD Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, sedang memintai keterangan Purwanto dan Sukidi (kiri) terkait dugaan praktik politik uang, Jumat (21/12/2012) malam. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR — H-1 pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) di Karanganyar, diwarnai inseiden money politics, Jumat (21/12/2012). Insiden itu terjadi di Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar. Pendukung atau tim sukses dari salah satu calon kades bernama Sutarman, menangkap tangan seorang terduga pemberi dan seorang terduga penerima uang panas tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, terduga pemberi uang bernama Sukidi. Sedangkan terduga penerima uang bernama Sumarno, warga setempat yang tinggal di perumahan Graha Mitra Sentosa. Selama ini Sukidi dikenal sebagai kader atau anggota tim sukses calon kades yang bernama Sumardi, lawan duel Sutarman.

Pada Jumat pukul 16.30 WIB, Sukidi didapati sedang berada di kediaman Sumarno. Salah seorang anggota tim sukses Sutarman yakni Guntoro mendapat informasi tersebut dari warga. Saat itu juga dua mengajak rekannya, Agus, mendatangi rumah Sumarno. Sesampai di lokasi ternyata benar, Sukidi sedang berbincang dengan Sumarno.

Hanya saja sesaat sebelum masuk rumah, Guntoro dan Agus sempat melihat Sumarno menyelipkan amplop putih di bawah paha kanannya.

“Saat kami tanya kali pertama mereka mengaku hanya mengobrol santai saja. Saat itu juga saya langsung geser posisi duduk Sumarno. Ternyata benar ada amplop berisi uang Rp50.000. Mereka sempat mengelak, uang itu semata pemberian pribadi dari Sukidi untuk Sumarno,” ungkap Guntoro.

Sejurus kemudian Sukidi dan Sumarno digelandang menuju pos V pemenangan Sutarman. Di sana mereka sempat diinterogasi dan digeledah oleh pendukung Sutarman.

“Yang bikin kaget lagi ternyata di saku kiri celana jins yang dikenakan Sukidi masih ada empat amplop putih masing-masing berisi uang Rp50.000. Setelah itu kami langsung mengarak mereka jalan kaki ke balaidesa untuk kami laporkan,” imbuh Guntoro.

Di Balaidesa Selokaton, Sukidi dan Sumarno dimintai keterangan oleh pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat. Kepada pengurus BPD Sukidi mengakui memberi uang dalam amplop putih kepada Sumarno. Uang tersebut termasuk uang dalam empat amplop lainnya merupakan pemberian dari seorang kenalannya. Hanya saja dia mengaku tidak tahu siapa dan di mana si pemberi uang tinggal.

Pernyataan Sukidi sontak mendapat reaksi keras dari sejumlah pendukung Sutarman yang mengikuti proses interogasi oleh BPD. Tidak lama setelah itu penasihat tim sukses Mulyadi yakni Purwanto tiba. Kepada pengurus BPD dia mengakui Sukidi adalah kader atau tim pemenangan Mulyadi. Hanya saja dia membantah memerintahkan Sukidi untuk membagi-bagikan uang politik kepada calon pemilih Pilkades Selokaton.

“Saya akui semalam ada pertemuan tim di rumah saya. Kami membahas rute kampanye hari ini dan siapa saja yang akan mendampingi Pak Mulyadi di balaidesa. Tapi kalau soal amplop saya tidak tahu. Kalau uang itu dari seorang teman, ya teman yang mana gitu lho,” ungkapnya. Lantaran situasi meruncing dan tidak ada titik temu, petugas Polsek Gondangrejo lantas mengambil alih persoalan.

Sukidi dan Sumarno serta barang bukti (BB) berupa lima amplop putih masing-masing berisi Rp50.000 dibawa ke Mapolsek Gondangrejo. Ketua BPD Selokaton, Sukamto, menerangkan mengaku kesal dengan sikap Sukidi yang berbelit-belit saat dimintai keterangan.

“Semula sebenarnya saya bermaksud mendamaikan mereka. Tapi karena mereka berbelit-belit, ya biar saja kasusnya diproses petugas kepolisian,” tegas dia.

Sementara Sutarman menyatakan prihatin dengan terjadinya praktik politik uang. Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama untuk bertarung jujur tanpa permainan uang. Untuk itu dia berharap kasus dugaan politik uang atau suap menyuap tersebut diselesaikan secara hukum oleh polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya