SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Polisi melepas terduga pemberi dan penerima politik uang atau money politic yang terjadi di Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jumat (21/12/2012) lalu. Pasalnya, berdasarkan hasil pemeriksaan tidak terdapat unsur money politik sehingga tidak dapat dijerat hukum.

Kapolsek Gondangrejo, AKP Poniran, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, mengatakan terduga pemberi uang, Sukidi dan penerima uang, Sumarno, langsung digelandang ke Mapolsek Gondangrejo untuk dimintai keterangan. Kala itu, pendukung salah satu calon kades, Sutarman menangkap basah Sukidi yang memberikan amplop berisi uang pecahan Rp50.000 kepada Sumarno.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Malam itu juga, mereka dimintai keterangan terkait amplop yang berisi uang tersebut,” katanya saat ditemui Solopos.com, Sabtu (22/12/2012).

Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak terdapat unsur money politic walaupun terdapat barang bukti (BB) berupa lima amplop yang berisi uang. Sebab, Sumarno tidak tercatat sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Desa Selokaton. Artinya, pemberian uang tersebut tidak dapat menjadi unsur politik uang dalam Pilkades.

Menurut keterangan Sumarno, uang tersebut sebagai upah karena telah mengerjakan renovasi rumah milik kandidat kades lainnya, Mulyadi. Sebagai imbalan, dia menerima uang yang diberikan oleh Sukidi.

“Kasusnya sudah selesai karena Sumarno bukan DPT Pilkades Selokaton. Tidak ada yang perlu diperpanjang lagi,” ujarnya.

Soal antisipasi kericuhan Pilkades, pihaknya telah meminta bantuan tambahan personel dari Polres Karanganyar sebanyak dua regu polisi. Petugas disebar di delapan desa yang menggelar Pilkades secara serentak. Tak hanya itu, petugas disiagakan hingga proses penghitungan suara dan pengumuman pemenang Pilkades selesai.

Hal senada diungkapkan Kapolsek Kebakkramat, AKP Dwi Erna Rustanti, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, bahwa ada tambahan personel dari Satuan Brimob yang disiagakan di sejumlah desa yang menggelar Pilkades di Kebakkramat. Personel Brimbob disiagakan hingga gelaran Pilkades rampung.

Disinggung mengenai botoh Pilkades, pihaknya mengaku kesulitan menangkap pelaku botoh yang mempertaruhkan kemenangan pemilihan kepala desa (pilkades) kendati kabar mengenai aksi perjudian itu santer terdengar. Mereka tidak dapat dideteksi karena berbaur dengan para warga yang mengikuti Pilkades.

“Belum ada laporan tentang botoh, kami juga menyebar petugas berpakaian preman untuk mengendus keberadaan botoh itu,” terang Kapolsek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya