SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono (tiga dari kiri), memimpin rakor persiapan pilkades serentak 2016 di Ruang Podang I Setda, Kamis (10/11). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Pilkades Karanganyar, empat desa mendapat perhatian khusus karena rawan konflik horizontal.

Solopos.com, KARANGANYAR — Empat desa penyelenggara pemilihan kepala desa (pilkades) serentak 2016 di Karanganyar mendapat perhatian khusus dari Pemkab dan Polres setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Empat desa tersebut, yakni Wonokeling, Ngadiluwih, Buntar, dan Ngijo. Potensi konflik horizontal di empat desa tersebut dinilai paling tinggi dibandingkan tujuh desa lainnya.

Tapi pengamanan pilkades di tujuh desa tetap dimaksimalkan untuk mencegah terjadinya gesekan. Pernyataan itu disampaikan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat memimpin rapat koordinasi persiapan pilkades serentak 2016 dan pengisian perdes di Karanganyar, Kamis (10/11/2016).

Pilkades Ngadiluwih, Kecamatan Matesih, mendapat perhatian khusus karena calon kadesnya ada empat dan waktu persiapannya pendek. Ngadiluwih diikutkan pilkades karena kades sebelumnya meninggal.

Sedangkan Pilkades Buntar, Kecamatan Mojogedang, disorot karena beberapa waktu terakhir terjadi dinamika yang dinilai cukup hangat. Tapi Bupati tidak mau menyebutkan secara spesifik dinamika dimaksud.

Sementara Pilkades Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, dinilai rawan gesekan karena mulai ada pemasangan tanda gambar calon. Padahal, menurut Bupati, saat ini belum masuk tahap pemasangan gambar.

Aksi curi start tersebut dinilai bisa memicu protes atau aksi serupa dari calon lainnya. Panitia pilkades tingkat desa dan camat diminta menegakkan aturan main, termasuk tahapan pilkades.

Terakhir, Pilkades Wonokeling, Kecamatan Jatiyoso, juga perlu pencermatan khusus kendati para calon punya hubungan kekerabatan. Kendati masih satu keluarga, tapi persaingan mereka kompetitif.

“Dinamika di desa-desa ini cukup tinggi, kompetisinya ketat. Perlu pencermatan khusus. Tapi mudah-mudahan tetap dalam koridor persaingan yang sehat, tidak sampai ricuh,” ujar Bupati

Yuli, panggilan akrabnya, mengaku belum mendeteksi adanya keterlibatan partai politik (parpol) dalam pertarungan pilkades. Dia berharap para calon kades tidak melibatkan parpol.

“Calon dan masyarakat sudah mampu memilah-milah. Pilkades itu yang dipilih orang. Masyarakat sudah cerdas. Ini pilihan kades, bukan pilihan gubernur, pilihan bupati, atau pemilu legislatif,” imbuh dia

Kabag Ops Polres Karanganyar, Kompol Sony Suharna, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, menyatakan Polres mengerahkan kekuatan penuh untuk pengamanan pilkades.

Pendekatannya dengan mengintensifkan operasi penyakit masyarakat (pekat) di tujuh kecamatan yang menggelar pilkades. Tujuannya mencegah aksi di luar batas pendukung calon kades.

“Kami berharap panitia desa dan semua pejabat terkait menjaga netralitas. Ini harga mati. Jangan ada jago menjagokan calon. Ini penting untuk menjaga kondusivitas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya