Solopos.com, WONOGIRI — Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di Bakalan, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri diprediksi berlangsung seru lantaran masing-masing calon kepala desa (cakades) dinilai memiliki basis massa yang kuat. Meski seperti itu, masing-masing cakades tersebut berkomitmen bakal mengikuti Pilkades Serentak Tahap I 2022 Wonogiri dengan tertib dan damai.
Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Zyqma Idatya Fitha, mengatakan Pilkades Bakalan dinilai cukup rawan terjadi konflik lantaran masing-masing cakades memiliki massa kuat. Kendati begitu, pihaknya sudah mengantisipasi agar konflik sosial tidak terjadi selama pilkades berlangsung.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Kemarin kami sudah datang ke sana langsung. Sosialisasi, berkoordinasi dengan masing-masing cakades dan tim pengendali,” kata Fitha saat ditemui Solopos.com beberapa waktu lalu di kantornya.
Cakades Bakalan nomor urut 2, Sutanto, mengatakan akan mengikuti seluruh tahapan pilkades sesuai dengan aturan yang berlaku. Dia sudah mengimbau tim sukses dan para pendukungnya agar tetap tertib dan tidak berlebihan dalam mendukungnya.
“Pendukung sudah kami briefing, jangan sampai mereka mengundang permasalahan. Sehingga pelaksanaan pilkades ini sesuai dengan deklarasi damai, bisa berjalan lancar, aman, tertib, dan damai. Yang penting kami, pintar-pintar menahan dan mengendalikan diri,” kata Sutanto kepada Solopos.com, Rabu (30/11/2022).
Baca Juga: Tolak Politik Uang, 39 Cakades di Wonogiri Ikuti Deklarasi Pilkades Damai
Sutanto menjelaskan alasan mengapa mencalonkan diri menjadi cakades di Bakalan. Menurutnya, hal itu lantaran dia sejak lahir sudah berada di Bakalan dan hidup dari hasil bumi Bakalan.
Oleh karena itu, ia ingin berbakti kepada Desa Bakalan. Lebih lanjut, ia juga ingin mengembalikan harkat dan martabat Desa Bakalan.
“Kalau kami mendengar suara-suara dari desa lain, kami [warga Bakalan] dicemooh karena SDM [sumber daya manusia] Bakalan dinilai rendah. Itulah yang kami tidak terima. Rasa patriot kepada desa itu timbul, itu titik tolak dan modalnya,” ujar dia.
Jika muncul sebagai pemenang dalam pilkades kali ini, Sutanto akan fokus meningkatkan potensi SDM warga Bakalan yang ia nilai masih sedikit tersentuh program-program pemerintah desa, terutama untuk para generasi muda. Dia ingin para pemuda diberikan berbagai pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan keterampilan.
Baca Juga: Kisah Pemuda Ngadiroyo Wonogiri Tantang Cakades Petahana di Pilkades Serentak
“Selama ini pemuda itu tidak disentuh, paling hanya olahraga. Harusnya ada keterampilan yang kaitannya dengan UMKM [usaha mikro kecil menengah]. Bakalan itu kan sumber daya alamnya cukup. Itu perlu tangan-tangan terampil diolah menjadi barang jadi. Dengan begitu, nanti bisa meningkatkan ekonomi,” jelasnya.
Dia menambahkan, meski melawan cakades petahana yang sudah satu periode menjabat, ia yakin bisa memenangi kontestasi pilkades Bakalan dan bisa membawa perubahan.
Cakades petahana di Bakalan nomor urut 1, Danang, tidak menyangkal jika Pilkades Bakalan dinilai cukup rawan konflik. Hal itu bisa dimaklumi lantaran Desa Bakalan berada di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kendati begitu, Danang sudah mengarahkan para pendukungnya untuk tetap tenang dan mengikuti pilkades dengan damai. Tidak perlu sampai muncul konflik apalagi sampai terjadi kontak fisik. Justru pilkades ini harus dimaknai sebagai pesta demokrasi di desa.
Baca Juga: Pilkades Serentak di Wonogiri, Polisi Petakan Desa Rawan Konflik
“Tentu kami akan mengikuti sesuai aturan. Kami juga sudah bilang kepada pendukung, tidak perlu sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau ada yang memancing, tetap hadapi dengan kepala dingin. Yang jelas kami akan ikuti sesuai aturan, itu komitmen kami,” ucap Danang.
Danang mengaku kembali maju dalam Pilakdes Bakalan karena atas dorongan warga Bakalan. Sebagai orang yang bukan asli Bakalan ia tidak akan berani kembali mencalonkan diri jika tidak atas kehendak warga Bakalan.
Menurutnya, meski tidak semua, masih banyak warga bakalan yang ingin dia melanjutkan memimpin di Desa Bakalan.
Danang tidak setuju jika SDM warga Bakalan dinilai rendah. Apalagi harkat martabat dan martabat Desa Bakalan disebut rendah. Hal tersebut tidaklah benar dan hanya penilaian yang tidak berdasar.
Baca Juga: Pilkades Serentak Wonogiri, Papdesi Berharap Para Cakades Bersaing secara Sehat
“Dulu mungkin bisa disebut begitu, tapi sekarang saya rasa tidak. Saya sudah menjabat sebagai Kades Bakalan selama 8,5 tahun [selama 2,5 tahun sebagai penjabat (Pj) dan 6 tahun sebagai kades terpilih]. Sejak itu, Desa Bakalan sudah berubah menjadi desa maju,” kata dia.
Sebagai cakades petahana, Danang akan melanjutkan program-program yang belum sempat atau belum selesai terealisasi. Ia juga akan tetap mengikuti program yang sudah dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri seperti penanganan tengkes di Desa Bakalan.
“Terkait pengembangan SDM, kami akan kembangkan potensi-potensi yang ada di desa. Contohnya, di sini itu kan banyak tempat-tempat yang bisa dijadikan wisata religi. Nanti kami akan kembangkan itu yang dikelola warga khususnya anak-anak muda. Kami juga bakal buat peraturan desa yang mendorong warga bisa meningkatkan SDM,” ucap Danang.
Ketua Panitia Pilkades Bakalan, Rudy, mengatakan panitia sudah siap menyelenggarakan pilkades termasuk memetakan titik rawan konflik. Pihaknya sudah bekerja sama dengan tim pengendali dari Kecamatan, Kodim, dan Polsek Purwantoro.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
