SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Pemilihan kepala desa (pilkades) Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, diwacanakan ditunda. Hal itu menyusul penolakan sebagian warga Desa Dlingo terhadap pilkades ulang dan penggunaan kas desa untuk pelaksanaan pilkades tersebut.

Asisten I (Bidang Pemerintahan) Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Syawaludin, mengemukakan menyikapi persoalan pilkades di Desa Dlingo, pihaknya segera memanggil sejumlah pihak terkait untuk membahas hal itu dan mencari solusi terbaik.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dari Pemkab sendiri tetap mengacu pada aturan yang berlaku. Namun di sisi lain, menyikapi aspirasi aspirasi yang berjalan dari masyarakat Dlingo, khususnya terkait masalah dana untuk pilkades, kami segera mengambil langkah untuk membahas persoalan itu agar dapat diperoleh win-win solution,” ujar Syawaludin ketika ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (15/5/2013).

Syawaludin mengungkapkan ditundanya pelaksanaan pilkades ulang di Desa Dlingo menjadi opsi pertama yang ditawarkan Pemkab kepada segenap pihak terkait, seperti panitia pilkades, pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) hingga segenap warga desa itu.

“Opsi tersebut dengan mempertimbangkan suasana desa saat ini [memanas]. Saya berharap ditundanya pilkades bisa meredam dan membuat suasana desa sedikit lebih kondusif dari sebelumnya,” katanya.

Opsi lain yang akan coba ditawarkan, ungkap Syawaludin, pilkades dengan dana yang bersumber dari bantuan Pemkab atau pihak ketiga.

“Sebab sesuai aturan pula, dana pilkades bersumber dari APBDes yang di antaranya posnya bisa berasal dari pihak ketiga atau pedapatan lain. Namun untuk pendanaan tersebut, tentunya diperlukan pula perubahan mekanisme anggaran dalam APBDes tersebut,” imbuh dia.

Perihal keputusan final terkait pilkades Desa Dlingo, dikatakan Syawaludin, tergantung hasil rapat Pemkab dengan sejumlah pihak terkait nantinya. Termasuk, pihaknya juga akan mencoba melakukan pendekatan kepada calon kepala desa (cakades) tunggal, Tahanta, untuk melihat kemungkinan apakah petahana tersebut bersedia mengundurkan diri atau tidak. Sehingga kemungkinan bisa dilakukan penjaringan ulang pilkades.

“Salah satu hal yang kami pertimbangkan kaitannya dengan roda pemerintahan di desa tersebut, yang esensinya ke arah pelayanan kepada masyarakat agar tidak terganggu,” tandasnya.

Dimintai konfirmasi terpisah, ketua panitia pilkades Desa Dlingo, Darmaji, menyatakan rapat Selasa (14/5/2013) kembali gagal menghasilkan keputusan tentang waktu pelaksanaan pilkades. Bahkan Darmaji mengatakan pihaknya belum bisa memastikan digelar atau tidaknya pilkades ulang tersebut. Hal itu menyusul diprotesnya rapat panitia oleh warga yang menolak pilkades ulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya