Pilkades Boyolali rencananya digelar serentak di beberapa desa. Namun pelaksanaannya ditunda hingga 2016.
Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menunda pelaksanaan pemilihan kepada desa (pilkades) serentak di sembilan desa yang rencananya digelar tahun ini.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pemilihan bupati dan wakil bupati Boyolali yang dipastikan digelar 9 Desember tahun ini mengakibatkan pilkades serentak tahap pertama harus diundur hingga 2016.
Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) Setda Boyolali, Arief Wardianta, mengatakan awalnya pilkades serentak di sembilan desa akan dilaksanakan tahun ini setelah DPRD selesai membahas Raperda Pilkades dan Raperda Pengisian Jabatan Perangkat Desa.
“Meskipun pelaksanaan pilkades ditunda tetapi Raperda Pilkades dan Pengisian Jabatan Perangkat Desa tetap dibahas legislatif di masa sidang II tahun ini,” kata Arief, saat ditemui
Untuk diketahui, saat ini ada sembilan desa yang belum mempunyai kepala desa (kades) definitif. Awal tahun depan, ada dua kepala desa yang habis masa jabatannya yakni Desa Temon, Sambi, dan Desa Manggis, Mojosongo.
Jika pilkades serentak bisa dilaksanakan 2016, kemungkinan akan ada sebelas desa yang menyelenggarakan pilkades. Sebelas desa tersebut belum termasuk Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, yang sudah dua tahun ini juga kosong karena adanya kasus surat keterangan lulus palsu milik kades terpilih.
Mengenai penundaan pelaksanaan pilkades serentak tahap I, Bagian Pemdes menurut Arief sudah berkonsultasi dengan Bupati.
“Memang tahun ini kami fokus pelaksanaan pilkada dulu,” imbuh dia.