SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Panitia pemilihan kepala desa (pilkades) Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat dapat mengambil kebijakan perihal anggaran penyelenggaraan pilkades ulang di desa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dengan mempertimbangkan minimnya kas desa jika menjadi satu-satunya sumber dana pelaksanaan pilkades. Hal tersebut dikemukakan ketua panitia pilkades Desa Dlingo, Darmaji ketika dihubungi Solopos.com melalui telepon genggamnya, Selasa (14/5/2013).

Diungkapkan Darmaji, hingga saat ini pihaknya belum bisa menetapkan waktu pelaksanaan pilkades ulang di desa itu menyusul belum adanya kepastian tentang siapa penyandang dana. Menurut rencana, rapat persiapan pilkades ulang tersebut akan digelar di kantor kepala desa setempat, Selasa malam.

“Nanti malam baru kami rapatkan dengan perangkat desa, BPD [Badan Permusyawaratan Desa], calon dan beberapa pihak terkait,” ujar Darmaji.

Darmaji menyebutkan dalam rapat itu, selain penetapan waktu pelaksanaan pilkades ulang, pihaknya juga akan mengajukan permohonan kepada jajaran Pemkab agar mengambil kebijakan tentang pendanaan pilkades yang akan digelar untuk kali ketiga di desa itu.

Menurut perhitungan panitia, lanjut dia, total dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pilkades ulang kali ini senilai Rp22.050.000. Dana tersebut mencakup antara lain untuk administrasi, logistik pilkades seperti pencetakan surat suara, surat undangan, lembar pencatatan nilai, termasuk surat izin atau dispensasi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan warga yang bekerja di pabrik atau perusahaan, hingga honor panitia, konsumsi honor petugas linmas dan sebagainya.

“Untuk dana tak terduga kami memperkirakan sekitar Rp450.000, meskipun jumlah tersebut menurut kami masih sangat minim,” ungkapnya.

Menyikapi persoalan itu, Darmaji berharap Pemkab dapat mempertimbangkan pengucuran dana bantuan dari Pemkab untuk penyelenggaraan pilkades tersebut. Terlebih, imbuhnya, banyak warga Desa Dlingo yang menolak dana pilkades bersumber dari kas desa.

Dimintai tanggapan terkait kemungkinan pengucuran dana bantuan dari Pemkab untuk pelaksanaan pilkades ulang di Desa Dlingo, Bupati Boyolali, Seno Samodro mengatakan saat ini tengah dalam pembahasan. “Baru dirapatkan Asisten I [Asisten I (Bidang Pemerintahan) Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Syawaludin],” jawab Bupati melalui pesan singkat yang dikirim kepada Espos, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya