SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

BOYOLALI – 29 calon kades yang maju dalam Pilkades tahap kedua di Boyolali berhasil unggul atas kotak kosong. Berbeda dengan pilkades serentak tahap pertama, ada dua desa, yaitu Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo dan Desa Kedungdowo, Kecamatan Kemusu, yang terpaksa diulang karena perolehan suara di masing-masing desa itu dimenangi kotak kosong. Tahap kedua ini, beberapa petahana atau incumbent juga kalah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menyatakan siap menampung segala bentuk pengaduan atas hasil pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di 95 desa yang digelar serentak di wilayah itu, Rabu (27/3/2013) lalu.

Hal itu ditegaskan Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Desa (Pemdes) Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Susilo Hartono, ketika dimintai konfirmasi Solopos.com. “Setelah pelaksanaannya [pilkades], jika ada pihak-pihak yang tidak puas atau menilai ada persoalan dalam pelaksanaan pilkades tersebut, jika ingin mengajukan aduan kepada Pemkab, kami siap menampung,” ujar Susilo.

Namun secara umum, Susilo mengatakan pelaksanaan pilkades berjalan lancar. Meskipun di beberapa desa, diakuinya, sempat terjadi gesekan antarpendukung. Susilo menilai hal itu wajar mengingat ketatnya persaingan antarcalon kepala desa (cakades).

Disinggung persoalan di Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Susilo menjelaskan saat ini kotak suara dari desa tersebut masih diamankan Pemkab. “Kami masih menunggu perkembangan. Kalau permasalahan yang ada sudah bisa diselesaikan dengan baik, kami akan menyerahkan kotak suara itu kembali ke panitia pilkades setempat. Namun jika masih ada pihak-pihak yang keberatan dan mengajukan aduan, ya kami terima dulu sampai penyelesaian, baru kotak suara itu kami kembalikan kepada panitia,” terangnya.

Sementara, menyikapi kejadian di Desa Tambak, Kecamatan Mojosongo, Susilo mengatakan kondisi tersebut sudah dapat dikendalikan berkat bantuan aparat kepolisian. “Sudah aman. Karena saat itu aparat langsung turun tangan,” kata Susilo.

Hal senada dikemukakan Camat Mojosongo, Purwanto. Dijelaskan Purwanto, kejadian itu dipicu hanya karena kesalahpahaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya