SOLOPOS.COM - Pasangan calon Bupati dan Wabup Wonogiri dari jalur independen, Budisena [berpeci, kiri] dan Brigjen [Mar, Purn] Giyarto duduk di sebelah tumpukan berkas persyaratan yang akan diserahkan ke Komisioner KPU Wonogiri, Senin (15/6/2015). (JIBI/Solopos/Trianto Hery Suryono)

Pilkada Wonogiri yang digelar tahun ini akan diikuti oleh pasangan cabup-cawabup dari jalur independen. 

Solopos.com, WONOGIRI-Pasangan calon jalur independen, Budisena-Giyarto menyerahkan berkar persyaratan ke Kantor KPU Wonogiri di hari terakhir penyerahan, Senin (15/6/2015). Mengenakan batik, keduanya diterima oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri, Mat Nawir dan tiga anggota KPU yang lain di Aula Kantor KPU Wonogiri.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kehadiran pasangan calon (paslon) jalur independen itu baru kali pertama di pemilihan kepala daerah (pilkada) Wonogiri. Tak banyak yang mengikuti penyerahan berkas persyaratan dari paslon tersebut. Tepat pukul 15.45 WIB, Budisena didampingi mantan Wakil Asisten Intelijen Panglima TNI, Brigjen (Mar, Purn), Giyarto, menyerahkan berkas dukungan 75.498 lembar bukti fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). Jumlah persyaratan itu tersebar di 16 kecamatan dari 25 kecamatan di Wonogiri. Budisena mengatakan, syarat minimal calon dari jalur independen adalah 68.594 lembar fotokopi KTP.

“Kami menyerahkan berkas persyaratan melebih ketentuan minimal. Hal ini kami lakukan karena kesungguhan kami berdua untuk mengabdikan diri pada Wonogiri,” ujarnya.
Mantan Sekda Wonogiri ini menyatakan, berkas persyaratan dikumpulkan oleh sukarelawannya yang tak kenal lelah.

Diceritakannya, selama dua bulan terakhir dirinya bersama-sama sukarelawan begadang hingga pukul 04.00 WIB untuk menyiapkan berkas. “Perjalanan panjang ini berakhir menyenangkan. Hari ini [Senin], semua berkas dukungan kami serahkan ke KPU untuk diverifikasi.”

Lebih lanjut dijelaskannya, dirinya tak menolak jika ada partai politik yang akan meminang dirinya dan Giyarto. “Kami mengambil jalur independen terlebih dahulu karena ada peluang sehingga kami manfaatkan. Namun, jika di kemudian hari ada parpol yang menginginkan kami berdua diusung di Pilkada tahun ini tidak menolaknya.’

Giyarto menilai, sosok Budisena tak asing bagi dirinya. “Kami berdua sudah pensiun dari birokrasi. Bedanya, Pak Budisena di birokrasi pemerintahan sedangkan saya di birokrasi angkatan laut. Setelah purna tugas ada panggilan masyarakat untuk mengabdi di Wonogiri sehingga kami iyakan. Kami berdua dipertemukan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk menjadi pasangan calon di Pilkada Wonogiri.”

Diceritakannya, pertemuan intensifnya dengan Budisena dilakukan sejak dua bulan terakhir. Putra asli Sidoharjo ini mengatakan, dua bulan terakhir ikut bedagang bersama relawan untuk mengenal wilayah Wonogiri. Ketua KPU Wonogiri, Mat Nawir mengatakan, seluruh berkas peryaratan akan diverifikasi faktual. “Kami harus menghitung seluruh berkas yang diserahkan pasangan calon jalur independen satu per satu.”

Mat Nawir menegaskan pasasangan calon jalur independen boleh dicalonkan parpol pada 26 Juli mendatang. “Setelah berkas persyaratan pasangan calon jalur independen lengkap dinyatakan boleh maju dan mendaftarkan diri pada 26 Juli. Pendaftaran bareng dengan pasangan calon yang diusung oleh parpol.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya