Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah warga menilai Pemilihan Bupati (Pilbup) Wonogiri 2020 mendatang tak akan gayeng atau seru.
Mereka menilai Joko Sutopo, Bupati Wonogiri saat ini, berpeluang menang jika Partai Demkorasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali mencalonkannya.
Warga Bauresan, Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Wiyono, 39, saat ditemui Promosi
Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Juru parkir Pasar Kota Wonogiri tersebut berpendapat mayoritas masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan infrastruktur dan noninfrastruktur yang dilakukan Jekek selaku Bupati Wonogiri sejak 2016 lalu. Namun, dia menyadari dalam politik semua hal bisa terjadi. “Saya kok yakin PDIP akan mencalonkan Pak Jekek. Kalau ndilalah mencalonkan tokoh lain, berarti PDIP blunder. Pak Jekek bisa lari ke partai lain. Dan kalau Pak Jekek nyalon dari partai lain, dia tetap akan menang siapa pun pendampingnya,” kata Wiyono.
Masalahnya, lanjut dia, sampai sekarang belum ada tokoh lain yang muncul untuk melawan Jekek. Mestinya, jika ingin melawan kekuatan besar, tokoh bersangkutan mengemuka sejak sekarang atau jauh sebelumnya. Tokoh yang muncul menjelang Pilbup tahun depan bisa dipastikan bakal lebih kesulitan mengalahkan Jekek. Meski yakin Jekek bakal menang mudah, Wiyono tetap ingin kontestasi yang menarik. “Kalau nanti ada lawannya tapi tetap adem ayem, kontestasinya enggak gayeng dong,” imbuh Wiyono. Sementara itu, Bambang, 47, warga Selogiri, mempunyai keyakinan sama bahwa PDIP akan mencalonkan Jekek lagi. “Skenario PDIP mencalonkan tokoh lain kemungkinannya hanya 1 persen. PDIP kalau mau menang ya harus mencalonkan Pak Jekek,” ucap pedagang pasar itu. Dia menyayangkan karena sampai sekarang belum ada tokoh lain yang muncul. Dia menduga partai lain minder sebelum bertarung karena dalam kalkulasi politik, mereka tetap bakal kalah melawan PDIP yang memiliki figur Jekek.
Bambang pun memaklumi hal itu karena menemukan sosok yang sepadan dengan Jekek sangat sulit. Dia memprediksi Pilbup Wonogiri tahun depan tak seru, lantaran Jekek bakal tak berhadapan dengan lawan seimbang. “Ibarat bertarung, kalau tak punya lawan ya enggak seru,” ulas Bambang. Terpisah, Sutarmin, 56, sopir angkutan umum perkotaan (angkuta) apatis dengan politik. Dia tak mengetahui tahun depan Wonogiri menggelar Pilbup. Warga Ngadirojo itu pun tak mau tahu soal politik. Sopir angkuta lainnya, Purwanto, 60 warga Kaloran, Giritirto dan Sunarto, 52, warga Jendi, Selogiri, berharap Pilbup 2020 akan gayeng sehingga dinamika politik bisa lebih greget.