Solopos.com, WONOGIRI — Komisi Pemilihan Umum Wonogiri menetapkan daftar pemilih tetap Pilkada Wonogiri 2020 yang jumlahnya 836.398 orang. Jumlah pemilih pemilihan umum kepala daerah itu ditetapkan KPU dalam rapat pleno di Aula Rumah Makan Alami Sayang, Ngadirojo, Wonogiri, Kamis (15/10/2020).
Dalam prosesnya, Komisi Pemilihan Umum atau KPU mencoret 4.069 data pemilih bermasalah di daftar pemilih sementara atau DPS. Pencoretan dilakukan setelah melalui tahap pencermatan dan uji publik. Pasangan calon nomor urut 1, Hartanto-Joko Purnomo atau Harjo, Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Wonogiri, dan Bawaslu pusat turut memberi masukan kepada KPU.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Data yang diperoleh Solopos.com, awalnya DPS sebanyak 838.732 pemilih. Selama tahap pencermatan oleh masyarakat dan uji publik ditemukan 4.069 pemilih tak memenuhi syarat atau TMS. Mereka dinyatakan TMS karena meninggal dunia, data kependudukan ganda, pindah domisili, dan lainnya.
Rekam Demo Omnibus Law, Warga Malah Digebrak Polisi
Data tersebut lalu dicoret dari daftar pemilih Pilkada Wonogiri 2020. Pada sisi lain ada ada pemilih baru yang sebelumnya belum masuk DPS sebanyak 1.735 pemilih. Mereka terdiri atas warga yang pada saat pemungutan suara, 9 Desember mendatang, berusia 17 tahun atau lebih. Selain itu ada warga yang beralih status dari sebelumnya polisi atau TNI kini menjadi warga sipil karena pensiun. Alhasil, data akhir yang menjadi DPT sebanyak 836.398.
Komisioner KPU Wonogiri, Dwi Prasetyo, menyampaikan selama tahap pencermatan dan uji publik DPS ada tiga pihak yang memberi masukan, yakni paslon Harjo, Bawaslu Wonogiri, dan Bawaslu pusat.
Masukan Pasangan Calon
Paslon Harjo memberi masukan ada 9.472 data bermasalah yang terdiri atas 5.097 data ganda, 549 data invalid, dan 3.826 data potensi TMS karena berusia lebih dari 90 tahun. KPU menindaklanjuti masukan tersebut. Hasilnya, ada 2.114 data bermasalah yang dihapus, meliputi 1.855 data ganda, dua data invalid, dan 257 data potensi TMS.
Bawaslu Wonogiri dan pusat juga memberi masukan. Berdasar analisis DPS, Bawaslu mencatat ada 7.593 data bermasalah yang terdiri atas 3.807 data memenuhi syarat tetapi tidak masuk DPS dan 3.786 data tak memenuhi syarat tetapi masuk DPS. Setelah itu Bawaslu pusat turut menyampaikan masukan. Setelah menganalisis DPS, Bawaslu pusat mencatat ada 5.709 data bermasalah.
Warganet Indonesia Duduki Instagram Rapper DPR Live
“Semua masukan sudah kami tindaklanjuti. Hasilnya menjadi DPT,” kata komisiner KPU Divisi Perencanaan Data dan Informasi itu.
Ketua KPU Wonogiri, Toto Sih Setyo Adi, menambahkan meski telah ditetapkan, DPT masih bisa berubah karena masih ada perbaikan. Bahkan, apabila ada warga yang memiliki hak pilih tetapi tidak masuk DPT terakhir pun akan tetap bisa memilih. Syaratnya menunjukkan kartu tanda penduduk atau KTP kepada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS.
Ketua Bawaslu Wonogir, Ali Mahbub, mengapresiasi KPU yang menindaklanjuti masukan paslon Harjo dan Bawaslu dengan baik. Menurut dia DPT adalah jantung pilkada. Apabila DPT tak bagus pilkada juga berpotensi bermasalah. Sebaliknya, jika DPT mutakhir dan valid pilkada bakal berkualitas. Oleh karena itu paslon, tim pemenangan, dan masyarakat harus ikut andil dalam mencermati data pemilih.
ARMY Tak Siap Lepas Member BTS untuk Wajib Militer
Daftar Pemilih Terdaftar Wonogiri dari Waktu ke Waktu
Pemilu Legislatif 2004 | 766.340 pemilih |
Pilpres 2004 putaran I | 777.346 pemilih |
Pilpres 2004 putaran II | 775.455 pemilih |
Pilkada Wonogiri 2005 | 824.707 pemilih |
Pilgub Jateng 2008 | 900.102 pemilih |
Pemilu Legislatif 2009 | 902.187 pemilih |
Pilpres 2009 | 898.011 pemilih |
Pilkada Wonogiri 2010 | 915.178 pemilih |
Pilgub Jateng 2013 | 920.166 pemilih |
Pemilu Legislatif 2014 | 908.304 pemilih |
Pilpres 2014 | 910.007 pemilih |
Pilkada Wonogiri 2015 | 864.773 pemilih |
Pilgub Jateng 2018 | 854.334 pemilih (DPT) |
Pemilu 2019 | 861.209 pemilih |
Sumber: KPU Wonogiri