SOLOPOS.COM - Ketua DPD PG Wonogiri, Edy Santoso (tengah) didampingi Sekretaris DPD PG Wonogiri, Agung Nugroho (kanan) dan Ketua FPG DPRD Wonogiri, Suhardono memberikan keterangan pers keputusan sikap politiknya di Pilkada Wonogiri, Senin (18/5/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pilkada Wonogiri 2015, Partai Golkar dipastikan bergabung dengan PDIP.

Solopos.com, WONOGIRI Partai Golkar dipastikan tidak akan bergabung dengan rekan-rekannya di Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wonogiri, Desember 2015 mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Wonogiri memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Gabungan kedua partai politik (parpol) itu bakal menjadi koalisi besar karena keduanya sebenarnya memenuhi syarat untuk mengajukan calon secara mandiri dalam Pilkada Wonogiri.

Salah satu alasan Partai Golkar bergabung ke PDIP dikarenakan kesamaan platform nasionalis. Kepastian mengenai koalisi itu disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Wonogiri, Edy Santoso, saat konferensi pers di salah satu rumah makan di Wonogiri, Senin (18/5/2015).

Edy yang didampingi Sekretaris DPD II Partai Golkar Wonogiri Agung Nugroho dan pengurus Fraksi Partai Golkar di DPRD Suhardono dan Budi Sudibyo menjelaskan komunikasi dengan PDIP telah dilakukan sejak lama. Namun, Edy mengatakan tahapan pertama membahas soal koalisi belum mengarah kepada jatah cabup atau calon wakil bupati (cawabup).

“PG [Partai Golkar] ingin bernostalgia ke Pilkada 2000 dan 2005. Di dua pilkada itu, PG berkoalisi mengusung pasangan calon dengan PDIP. Selama dua periode pasangan calon PG dan PDIP memimpin Wonogiri, yakni Begug [Poernomosidi]-Sumarmo,” kata Edy.

Edy enggan berbicara mengenai perpecahan KMP setelah ditinggalkan PG. “Kalau berbicara KMP, di sana juga ada PPP [Partai Persatuan Pembangunan]. PPP hingga sekarang masih bergulat pada persoalan internal. Tapi PG memiliki keputusan merapat ke PDIP membangun koalisi besar. Keputusan ini sudah melalui berbagai pertimbangan. Keputusan berkoalisi juga sudah diketahui pengurus DPD I PG Provinsi Jateng,” jelas dia.

Keputusan berkoalisi dengan PDIP telah dibahas pengurus PG pada Jumat (15/5/2015). Wakil Ketua DPRD Wonogiri ini menyatakan pertimbangan lain karena dualisme kepemimpinan PG pusat belum ada kejelasan kapan berakhir.

“Ketidakjelasan nasib itulah yang mendorong PG Wonogiri berkoalisi dengan PDIP di Pilkada Wonogiri. Bisa diibaratkan buru uceng ojo kelangan deleg [kehilangan ikan besar karena sibuk berburu ikan kecil],” ujar dia.

Ketua Fraksi PG, Suhardono, mengatakan hari itu juga langsung mengadakan rapat. “Intinya anggota fraksi akan mengamankan keputusan partai. Keputusan ini dianggap terbaik untuk kepentingan Wonogiri,” kata Suhardono.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDIP Wonogiri, Setyo Sukarno, saat ditemui Solopos.com di acara pelantikan anggota PPK dan PPS se-Wonogiri, Senin, enggan memberikan komentar terkait akan bergabungnya PG dengan PDIP. “Informasi dan kebijakan tentang Pilkada Wonogiri langsung dengan Ketua DPC PDIP,” kata dia.

Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo, hingga berita ini ditulis belum dapat dimintai konfirmasi. Saat dihubungi nomor ponselnya terdengar nada sambung namun tidak ada jawaban. Pesan SMS yang Solopos.com kirim juga tak mendapat balasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya