SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Pilkada Wonogiri 2015 terus dipersiapkan menjelang pemungutan suara Desember mendatang.

Solopos.com, WONOGIRI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri merancang kegiatan sosialisasi berupa talk show. Kegiatan talk show di salah satu stasiun radio milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri dijadwalkan diikuti kedua pasangan calon.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua pasangan calon itu adalah nomor urut 1, Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugraha (HW) dan Joko Sutopo-Edy Santoso (Jos).

Rencana talk show sudah dikomunikasikan dan disetujui anggota Panwaslu Wonogiri dan KPU Provinsi Jateng. Namun acara itu ditolak kedua tim pemenangan pasangan calon jika anggaran yang digunakan mengambil alokasi dana debat yang telah dibatalkan.

Penegasan itu disampaikan Komisioner KPU Divisi Kampanye dan Penegakan Hukum, Joko Wuryantoro dan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Bupati Wonogiri, Hamid Noor Yasin dan Calon Wakil Bupati Wonogiri, dan Wawan Setya Nugraha, Dewaky Henri Astantomo serta Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Bupati Wonogiri, Joko Sutopo dan Calon Wakil Bupati Wonogiri, Edy Santoso, Jumat (30/10/2015).

Joko Wuryanto menjelaskan kedua institusi (panwaslu dan KPU Provinsi) tidak keberatan jika agenda sosialisasi kedua pasangan calon dialihkan ke acara talk show di stasiun radio milik pemerintah.

Dia menambahkan rencana itu akan dikomunikasikan dengan kedua tim pasangan calon.

“Jika semua pihak sepakat diadakan talk show di radio maka hari kepastian akan dirembuk. Siaran talk show di radio bisa berupa siaran langsung atau siaran tunda. Jika siara tunda tanpa mengedit atau mengurangi materi rekaman,” kata dia.

Pada bagian lain, Joko Wuryanto menambahkan anggaran kampanye melalui debat publik pasangan calon dialokasikan senilai Rp96 juta. Jika anggaran itu dibagi rata maka setiap satu kali acara debat pasangan calon Bupati Wonogiri dan Wakil Bupati Wonogiri senilai Rp48 juta.

Karena agenda debat kedua pasangan calon Bupati dan calon Wabup Wonogiri batal maka anggaran senilai Rp48 juta akan kembali ke kas daerah.

Terpisah, Dewaky dan Setyo Sukarno menolak gagasan talk show digelar jika anggarannya hasil pengalihan dana debat publik. Keduanya menginginkan dana debat dikembalikan ke kas daerah agar bisa digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan.

“Kalau kegiatan hanya bertujuan memenuhi dan menggugurkan kewajiban lebih baik tidak digelar. Dananya dikembalikan ke kas daerah agar bisa digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan,” ujar Dewaky.

Hal sama disampaikan Setyo Sukarno. Setyo menjelaskan, rencana kegiatan anggaran (RKA) tidak bisa diubah sewaktu-waktu. Setyo yang juga Ketua DPRD Wonogiri menyatakan, lebih baik anggaran debat publik dikembalikan ke kas daerah untuk kegiatan kemasyarakat dibanding untuk memenuhi formalitas.

“Kegiatan formalitas tidak ada gunakan karena dibiayai dana APBD. Daripada formalitas lebih baik talk show ditiadakan walau kami [tim dan pasangan calon] siap mengikuti talk show itu dengan catatan anggarannya murni,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya agenda debat kedua pasangan calon Hamid Noor Yasin-Wawan Setya Nugroho dan Joko Sutopo-Edy Santoso pada 3 Desember mendatang batal.

Pembatalan diputuskan setelah kedua tim pemenangan kedua pasangan calon menggelar rapat tertutup di rehat rapat koordinasi (rakor) KPU dengan tim pasangan calon dan instansi terkait, Rabu (28/10/2015), di Aula Kantor KPU Wonogiri. Pertimbangan pembatalan debat kedua faktor kondusivitas keamanan Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya