SOLOPOS.COM - Dua bakal calon (Balon) Bupati Sukoharjo, Henry Indraguna (kiri) dan Purwadi (tengah) berbincang di Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Minggu (8/12/2019). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Bakal calon bupati (cabup) PDIP, Purwadi, mengaku belum mendapat kabar ihwal rekomendasi pasangan calon yang diterbitkan DPP PDIP.

Kendati demikian, Purwadi bakal menjalankan instruksi partai untuk memenangkan pasangan calon Etik Suryani-Agus Santosa (EA) yang mendapat rekomendasi PDIP sebagai tiket menuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ini, Purwadi masih menjabat sebagai Wakil Bupati Sukoharjo mendampingi Bupati Wardoyo Wijaya.

Pesan Berantai Denda Tilang Warga Tak Bermasker di Jateng Hoaks!

Purwadi mendaftar sebagai bakal calon bupati lewat DPD PDIP Jawa Tengah pada 2019. Dia bersaing ketat dengan Etik Suryani yang merupakan istri Wardoyo Wijaya, dalam bursa bakal cabup PDIP dalam Pilkada Sukoharjo.

Demi mendapatkan rekomendasi partai, Purwadi telah membentuk sukarelawan di tingkat kecamatan hingga rukun tetangga (RT) di 167 desa/kelurahan se-Sukoharjo.

“Keputusan DPP PDIP yang terbaik dan harus dihormati. Saya legawa dan tak mempermasalahkan. Sebagai kader partai, saya siap menjalankan instruksi partai termasuk mendukung pasangan EA yang mendapat rekomendasi. Tak masalah bagi saya. Saya juga tidak kecewa. Ini hal biasa dalam dunia politik,” kata dia, saat ditemui di kediamannya di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Jumat (17/7/2020).

Pasangan Etik-Agus Kantongi Tiket Pilkada Sukoharjo 2020 Dari PDIP

Ketua PAC PDIP Kecamatan Mojolaban tersebut mengungkapkan banyak sukarelawan dan simpatisannya yang kecewa atas keputusan rekomendasi DPP PDIP.

Selama ini, mereka berjuang mati-matian untuk menyosialisasikan figur Purwadi kepada masyarakat. Karena itu, Purwadi segera mengumpulkan para sukarelawan dan simpatisan untuk meredam kekecewaan mereka.

“Para sukarelawan kecewa berat itu pasti. Sebagai pemimpin, saya harus meredam kekecewaan mereka agar tidak larut dalam kekecewaan,” ujar dia.

Kader Paling Senior

Sejatinya, Purwadi optimistis mendapat rekomendasi partai lantaran dirinya kader internal PDIP paling senior yang mengikuti penjaringan bakal cabup-cawabup.

Dia mengaku menjadi kader PDIP sejak zaman Orde Baru. Kala itu, ia menjadi saksi partai saat pelaksanaan pemilu di era kepemimpinan mantan Presiden Soeharto.

Puskesmas Kartasura, Bulu, & Mojolaban Ditutup, Pelayanan Pindah ke Sini

Optimisme Purwadi mendapat rekomendasi juga mengacu pada rapor buruk kinerja struktural DPC PDIP Sukoharjo saat pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah dan Pemilihan Legislatif (Pileg).

Jumlah kursi PDIP di parlemen anjlok dua kursi dari 22 kursi menjadi 20 kursi.

“Ada lagi hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) yang menempatkan Sukoharjo paling bawah dibanding daerah lain. Hal ini harus menjadi bahan pembelajaran dan evaluasi pada masa mendatang. Jangan sampai terulang lagi,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya