SOLOPOS.COM - Ilustrasi kampanye (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Dua pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) Pilkada Sukoharjo 2020 bakal memaksimalkan masa kampanye yang tinggal tiga pekan lagi untuk menarik simpati pemilih.

Mereka saling intip kekuatan lawan guna memetakan potensi suara pemilih dari 12 kecamatan. Pasangan cabup-cawabup, Etik Suryani-Agus Santosa atau EA dan Joko Paloma Santosa-Wiwaha Aji Santosa atau Joswi mengoptimalkan sisa waktu dengan menggeber kampanye tatap muka terbatas.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Jumlah peserta kampanye tatap muka terbatas maksimal 50 orang. Selain itu, media center tim kampanye pasangan calon terus intensif menyosialisasikan program kerja lewat beragam platform media sosial (medsos).

Lolos Seleksi, 2 Peserta CPNS Sukoharjo Malah Mengundurkan Diri Gegara Ini

Peluang dua kandidat untuk menarik simpati pemilih pada Pilkada Sukoharjo 2020 masih terbuka lebar dengan sisa masa kampanye ini. Kedua pasangan calon mendapat sokongan tim kampanye dan sukarelawan yang berjuang demi merebut simpati masyarakat.

Mereka saling mengintip kekuatan lawan untuk memetakan suara pemilih.

Lompatan Sosial

"Kedua pasangan calon masih memiliki peluang untuk memenangi pilkada. Kami optimistis meraih hasil maksimal saat coblosan. Terjadi lompatan sosial yang luar biasa dalam masyarakat terhadap figur calon pemimpin masa depan Sukoharjo," kata Ketua Tim Kampanye Joswi, Eko Sapto Purnomo, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (14/11/2020).

Pasutri di Tirtomoyo Wonogiri Ditemukan Meninggal di Kamar Tidur

Pria yang akrab dengan sapaan Sapto itu mengungkapkan selain memaparkan program unggulan, tim kampanye Joswi juga mengedukasi masyarakat ihwal mekanisme beragam bantuan sosial (bansos). Juga pengelolaan keuangan daerah hingga pemerataan pembangunan yang berorientasi pada keadilan sosial.

Hal itu mereka lakukan saat menggelar kampanye tatap muka terbatas pada sejumlah lokasi selama masa kampanye Pilkada Sukoharjo 2020. Masyarakat juga telah memahami dampak politik uang atau money politics dalam pelaksanaan Pilkada Sukoharjo.

"Saya kira hanya menjaga konsistensi edukasi masyarakat saat kampanye pilkada. Masyarakat sadar Sukoharjo merupakan rumah besar bersama tanpa membeda-bedakan kelompok, golongan dan sebagainya," ujarnya.

Perawat RS PKU Muhammadiyah Solo Meninggal karena Covid-19, Pelepasan Jenazah Diiringi Lagu Gugur Bunga

Ketua Tim Kampanye EA, Wawan Pribadi, mengatakan kombinasi kampanye tatap muka dan virtual timnya lakukan untuk menggenjot suara menjelang berakhirnya masa kampanye.

Penanganan Covid-19

Tim kampanye dan sukarelawan memaparkan beragam program unggulan pada berbagai aspek kehidupan termasuk penanganan dampak sosial dan ekonomi Covid-19.

Tim kampanye bekerja all out sampai hari terakhir masa kampanye Pilkada Sukoharjo 2020. "Pada berbagai kegiatan kampanye, kami mengedepankan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Aspek kesehatan tetap menjadi prioritas utama karena kampanye berlangsung dalam masa pandemi Covid-19," katanya.

Duarrr! Pasien Positif Covid-19 Boyolali Tambah 135 Orang

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sukoharjo, Bambang Muryanto, meminta agar tim kampanye kedua pasangan calon tidak mengabaikan protokol kesehatan saat menggelar kegiatan kampanye tatap muka terbatas.

Anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam) dan petugas pengawas pemilu desa/kelurahan tak segan-segan memberi teguran atau peringatan jika ada pelanggaran protokol kesehatan seperti tak memakai masker dan menjaga jarak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya