SOLOPOS.COM - Ilustrasi bendera Partai Golkar (JIBI/Solopos/Dok.)

Pikada Sukoharjo 2015 dari partai Golkar mengatakan yang hanya memberi dukungan bukanlah keputusan final.

Solopos.com, SUKOHARJO Sikap Partai Golongan Karya (Golkar) Sukoharjo yang hanya akan mendukung cabup-cawabup yang diusung partai/gabungan partai lain dalam Pilkada, 9 Desember mendatang, belum final. Semua kemungkinan, termasuk opsi berkoalisi, dinilai masih terbuka mengingat konstelasi politik di Sukoharjo masih sangat dinamis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal tersebut disampaikan anggota Tim Enam Golkar yang juga Ketua DPD II Golkar Sukoharjo, Giyarto, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (21/7/2015). Lelaki yang juga Wakil Ketua DPRD Sukoharjo itu mengemukakan hal itu untuk menanggapi pernyataan anggota Tim Enam lainnya, Agus Sumantri, yang mengatakan Golkar hanya akan mendukung calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup) dari partai lain.

Giyarto mengonfirmasi ada pertemuan Tim Enam pada Minggu (12/7/2015) lalu yang pada akhirnya menghasilkan dua kesepakatan. Menurut dia, sikap Golkar pada pokoknya sama dengan apa yang disampaikan Agus, yakni tidak membuka pendaftaran dan tidak mengajukan cabup-cawabup. Hanya, sikap tersebut belum final. Sikap itu tidak menutup kemungkinan adanya perubahan seiring berkembangnya situasi politik di Sukoharjo. Kemungkinan itu termasuk berkoalisi dengan partai yang bisa mengusung cabup-cawabup secara mandiri, gabungan partai, atau partai lain yang masih berencana berkoalisi.

“Sikap itu masih sementara. Kami melihat dinamika politik di Sukoharjo dulu. Memang untuk saat ini kami hanya akan mendukung pasangan cabup-cawabup yang diusung pihak lain. Tapi, semua kemungkinan masih ada,” kata Giyarto.

Apabila nantinya tetap bersikap hanya mendukung tanpa mengusung pasangan calon sendiri, lanjut dia, Golkar akan berada di luar koalisi. Dukungan akan diberikan kepada salah satu pasangan cabup-cawabup setelah Golkar mendengar paparan visi dan misi mereka secara langsung. Hasilnya akan dimusyawarahkan di internal Golkar untuk menentukan arah dukungan.

“Yang namanya mendukung kan enggak mungkin dalam koalisi. Kalau ikut koalisi sama saja kami akan mengusung. Dulu kami sudah sepakat akan berkoalisi dengan PAN. Sampai saat ini pun kami masih pegang komitmen itu. Kita lihat perkembangan konstelasi politik dulu sajalah,” imbuh Giyarto.

Terpisah, Sekretaris DPD PAN Sukoharjo, Sri Marjono, mengaku sangsi dengan pernyataan Agus tersebut. Oleh karena itu, PAN akan mengajak Golkar berkomunikasi untuk membahas masalah koalisi yang sejak awal sudah disepakati, sekaligus untuk menanyakan kejelasan sikap partai berlambang pohon beringin tersebut. Dia optimistis masih ada jalan yang bisa ditempuh PAN untuk mencapai tujuan mengusung pasangan calon dari internal mereka. Dia mengklaim saat ini sudah menjalin kesepakatan dengan PKB untuk berkoalisi.

Ketua DPC PKB Sukoharjo, Sunardi, mengatakan hal senada. Menurut dia, PKB akan berkomunikasi terlebih dahulu untuk mencari kejelasan sikap Golkar. PKB masih optimistis bisa mengusung cabup-cawabup bersama PAN dan Golkar. Jika cita-cita tersebut terwujud berarti gabungan partai itu memiliki 13 kursi di parlemen. Perinciannya, Golkar mempunyai lima kursi, PAN lima kursi, dan PKB tiga kursi. Jumlah tersebut sudah melebihi syarat minimal mengusung cabup-cawabup yang telah ditentukan, yakni sembilan kursi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya