SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada langsung (JIBI/Dok)

Pilkada Sukoharjo 2015 diselenggarakan Desember 2015 mendatang. PKS mengaku sudah menyiapkan cabup, sementara PKB merapat ke PDIP.

Solopos.com, SUKOHARJO – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengantongi beberapa nama yang bakal diusung sebagai calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) pada Pilkada Sukoharjo pada 9 Desember 2015 mendatang. Sementara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berancang-ancang berkoalisi dengan PDIP yang menjadi partai politi (parpol) penguasa di Sukoharjo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Bidang Kebijakan Publik dan Humas DPD PKS Sukoharjo, Samrodin, mengaku telah melakukan pendekatan secara personal terhadap beberapa nama yang diusung sebagai cabup-cawabup pada pesta demokrasi terbesar di Kabupaten Jamu tersebut. Namun, dia enggan membeberkan identitas tokoh-tokoh tersebut secara jelas.

“Sudah ada beberapa nama yang layak diusung sebagai cabup-cawabup. Namun, sekarang belum saatnya dipublikasikan. Mungkin awal Juli sudah ada kepastian,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (2/6/2015).

Selain itu, PKS juga secara intensif melakukan lobi-lobi politik dengan parpol lain termasuk Koalisi Merah Putih (KMP) di Sukoharjo. Lobi politik dilakukan untuk menyamakan visi dan misi untuk berkoalisi dengan parpol lain.

Koalisi parpol sangat diperlukan lantaran PKS hanya memiliki satu wakil di kursi parlemen. Sesuai aturan, parpol atau gabungan parpol bisa mengusung cabup-cawabup apabila mempunyai minimal sembilan kursi di parlemen. “Sudah pasti berkoalisi dengan parpol lain. Sekarang masih melakukan lobi-lobi politik dengan parpol lain,” ujar dia.

Disinggung mengenai kans memenangi pilkada, Samrodin, mengungkapkan saat ini paradigma politik telah bergeser dari parpol menjadi figur politik. Kendati PKS kalah jauh dari PDIP yang tak tertandingi pada pemilihan legislatif (Pileg) 2014, namun dia tetap optimistis parpolnya dapat berbicara banyak pada Pilkada Sukoharjo.

“Sekarang masyarakat lebih cerdas, mereka lebih memilih figur politik dibanding parpol,” terang dia.

Selain Pilkada, lanjutnya, PKS Sukoharjo tengah fokus melakukan konsolidasi internal untuk menghadapi Pileg 2019. Hal dikarenakan perolehan suara PKS pada Pileg 2014 anjlok dibanding Pileg sebelumnya.

“Memang perolehan suara pada Pileg 2014 menurun. Kami mampu memperoleh empat kursi pada Pileg 2009, sekarang hanya satu kursi,” ungkap Samrodin.

Di sisi lain, Ketua DPC PKB Sukoharjo, Sunardi, mengatakan bakal merapat untuk berkoalisi dengan PDIP pada Pilkada Sukoharjo. Dia ingin menggabungkan ideologi nasionalis dengan religius sehingga diharapkan mampu memenangi Pilkada Sukoharjo. Keputusan ini merupakan sikap pengurus struktural partai berlambang bola dunia tersebut.

Kendati demikian, Sunardi masih menunggu hasil penjaringan cabup-cawabup yang diusung PDIP. Biasanya, pengurus DPP PDIP memberikan rekomendasi cabup-cawabup beberapa saat menjelang pendaftaran cabup-cawabup ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditutup.

“Ya ditunggu saja siapa yang akan mendapat rekomendasi dari pengurus DPP PDIP. Biasanya rekomendasi diberikan pada menit-menit terakhir,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya