SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada langsung (JIBI/Dok)

Pilkada Sukoharjo 2015 dari PAN dan PKB akan membajak salah satu peserta KSB.

Solopos.com, SUKOHARJO — PAN dan PKB menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi jika Partai Golkar benar-benar hanya akan menjadi partai pendukung dan tak mau berkoalisi. Rencana itu adalah membajak salah satu partai yang kini sudah tergabung dalam Koalisi Sukoharjo Bangkit (KSB) untuk diajak berkoalisi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sekretaris DPD PAN Sukoharjo, Sri Marjono, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (21/7/2015), menyampaikan PAN akan merealisasikan rencana B menyiasati kemungkinan terburuk apabila Partai Golkar benar-benar tak mau berkoalisi dengan PAN dan PKB.

PAN akan tetap memperjuangkan Ketua DPD PAN, Nurdin, untuk menjadi calon bupati (cabup) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo, 9 Desember mendatang. Satu-satunya jalan untuk mewujudkannya PAN harus berkoalisi dengan partai lain hingga memiliki akumulasi kursi di parlemen minimal sembilan agar bisa mengusung pasangan calon.

Ekspedisi Mudik 2024

Saat ini PAN sudah berkomitmen dengan PKB untuk berkoalisi. Gabungan partai tersebut baru memiliki delapan kursi. Perinciannya, PAN lima kursi dan PKB tiga kursi. Sebelumnya PAN sudah lebih dulu berencana berkoalisi dengan Partai Golkar sebelum PKB bergabung.

Harapan PAN-PKB bisa mengusung cabup-cawabup terganggu karena Partai Golkar belakangan menyatakan hanya akan menjadi partai pendukung. Namun, PAN-PKB tak mau menyerah. Kedua partai itu tetap ingin membentuk koalisi dengan partai lain sebagai pengganti Partai Golkar.

Tetapi, partai lain yang memiliki kursi di parlemen sudah bergabung dalam KSB dan menyatakan akan mengusung Haryanto dan Agus Tri Raharjo sebagai cabup-cawabup. Partai di KSB yakni Gerindra, Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS. Sedangkan partai penguasa, PDIP, sudah mengusung cabup petahana, Wardoyo Wijaya. Dia didampingi Purwadi sebagai cawabup. Artinya, di atas kertas tidak ada partai lain yang bisa diajak berkoalisi dengan PAN dan PKB.

“Kami belum menyerah. KSB kan belum resmi terbentuk. Salah satu partai di KSB bisa jadi berpindah berkoalisi bersama kami [PAN-PKB]. Kami akan terus berkomunikasi dengan partai-partai di KSB. Ini kan konstelasinya masih cair, semua kemungkinan masih ada. Pokoknya kami akan berupaya dulu. Toh pendaftaran cabup-cawabup diperpanjang tiga hari,” kata Marjono.

Dimintai tanggapan mengenai seluruh peserta KSB yang sudah menyatakan KSB harga mati menyusul ditekennya MoU, dia beranggapan pernyataan itu hanya disampaikan perorangan, bukan atas nama koalisi. Marjono menilai KSB belum final.

Terlepas sikap Partai Golkar yang berubah, PAN tetap meyakini partai berlambang pohon beringin itu tetap menjaga komitmen berkoalisi dengan PAN. Dia akan mengajak Partai Golkar dan PKB berkomunikasi lebih lanjut.

“Kami pun punya rencana C. Kalau upaya itu tidak berhasil mau enggak mau ya harus ikut bergabung dengan partai/gabungan partai lain. Itu jalan terakhir,” kata Marjono.

Ketua DPC PKB Sukoharjo, Sunardi, menyampaikan hal senada. Menurut anggota DPRD Sukoharjo itu semua kemungkinan masih terbuka, termasuk mengajak salah satu peserta KSB untuk berkoalisi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya