SOLOPOS.COM - Logo PAN (JIBI/Solopos/Antara)

Pilkada Sukoharjo 2015 dari partai PAN bersiap hengkang dari koalisi bersama Golkar.

Solopos.com, SUKOHARJO — PAN Sukoharjo mengisyaratkan bakal hengkang dari koalisi dengan Partai Golkar. Sebab, sampai sekarang partai berlambang pohon beringin itu tak kunjung memberi kepastian perihal keikutsertaannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo, 9 Desember mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris DPD PAN Sukoharjo, Sri Marjono, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (3/7/2015), tidak menampik saat ini partainya ketir-ketir atau dilanda kerisauan. PAN tidak mau mengambil risiko dengan hanya menjalin koalisi dengan Golkar. Oleh karena itu partai berlambang matahari tersebut menjalankan rencana cadangan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, yakni jika Golkar akhirnya tak dapat mengikuti pilkada.

Rencana cadangan yang dimaksud yakni bakal membangun koalisi baru. Marjono mengaku saat ini PAN intensif melakukan lobi politik dengan PKS, Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Gerindra. Artinya, jika koalisi dengan partai-partai itu terwujud berarti akan terbentuk koalisi besar. Dia meyakini Golkar sudah memahami kondisi sekarang ini, sehingga jika PAN akan berkoalisi dengan partai lain selain PDIP dan PKB akan dimaklumi.

“Sebelumnya kami yakin masalah Golkar bakal selesai pada Juni lalu. Tapi sampai Juli ini Golkar belum menunjukkan tanda-tanda bisa ikut pilkada. Padahal, waktu pendaftaran cabup-cawabup tinggal menghitung hari [26-28 Juli]. Ketir-ketir juga lah. Makanya kami merasa perlu mengambil plan B agar PAN bisa tetap berkontribusi dalam pilkada mendatang,” kata Marjono.

Lebih lanjut dia menginformasikan PAN sudah membuka penjaringan cabup-cawabup secara internal. Berdasar pertimbangan partai, PAN memutuskan akan menyiapkan dua figur potensial untuk bersaing dalam bursa pemilihan cabup-cawabup di koalisi yang bakal terbentuk. Keduanya adalah Ketua DPD PAN Sukoharjo, Nurdin, dan Bendahara yang juga Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Sunoto. Satu dari dua tokoh tersebut akan dipilih satu orang untuk disodorkan kepada rekan koalisi nantinya.

“Penentuan siapa yang dipilih masih akan di-pleno-kan, pekan depan. Tapi kelihatannya sudah mengerucut pada Pak Nurdin,” imbuh Marjono.

Sementara itu, Golkar dengan modal nekat memutuskan membuka penjaringan cabup-cawabup untuk umum pada 2-7 Juli. Anggota Tim 6 Golkar Sukoharjo, Sardjono, kepada wartawan menyampaikan pelaksana penjaringan tersebut adalah Golkar hasil islah. Ketua Fraksi Golkar DPRD Sukoharjo itu tidak khawatir tidak akan ada yang mendaftar.

“Kalau tidak ada yang mendaftar, terpaksa kami dari internal yang mendaftar,” kata Sardjono.

Hasil penjaringan tersebut akan ditawarkan kepada PAN selaku rekan koalisi. Hal itu dengan catatan apabila Golkar dapat mengikuti pilkada. Dia tidak memungkiri Golkar belum tentu dapat ikut pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Oleh karena itu dia mempersilakan PAN merekrut partai lain untuk berkoalisi untuk mengantisipasi bila Golkar tak bisa mengikuti pilkada.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya