SOLOPOS.COM - Logo PAN (JIBI/Solopos/Antara)

Pilkada Sukoharjo 2015 dari partai PAN akan menawarkan Nurdin ke KSB.

Solopos.com, SUKOHARJO — Partai Amanat Nasional (PAN) berkukuh memperjuangkan calon bupati (cabup) dari internal partai untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo, 9 Desember mendatang. Cabup yang telah disiapkan adalah Ketua DPD PAN Sukoharjo, Nurdin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tapi lantaran tidak dapat mengusung cabup secara mandiri, PAN akan berkoalisi dengan partai lain. PAN membuka peluang untuk bergabung dengan empat partai yang telah berkomitmen membangun Koalisi Sukoharjo Bangkit (KSB). Empat partai itu yakni, Nasdem, Gerindra, PKS, dan Demokrat.

Jalan PAN masuk ke KSB tidak akan mudah, karena koalisi tersebut telah mantap mengusung cabup-cawabup, yakni Haryanto yang juga Wakil Bupati Sukoharjo dan Agus Tri Raharjo, mantan Kepala Desa Gedangan, Grogol, Sukoharjo.

Sekretaris DPD PAN Sukoharjo, Sri Marjono, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (7/7/2015), merasa masih memiliki kans atau peluang untuk mengegolkan Nurdin masuk dalam bursa cabup yang diusung KSB. Sebab, KSB masih belum resmi terbentuk. Sebagaimana yang disampaikan di media, peserta koalisi baru berkomitmen. Terlebih masing-masing partai tersebut masih belum mendapat rekomendasi dari pengurus pusat.

Menurut Marjono PAN akan tetap menawarkan Nurdin kepada empat partai itu. Hal itu bukan berarti memaksakan kehendak, tetapi sudah merupakan amanah partai.

“Saya kira tetap ada peluang bagi kami bergabung dengan KSB, karena konstelasi masih cair. Jika bergabung dengan KSB kami akan tetap mengusulkan Pak Nurdin sebagai cabup. Komposisi cabup-cawabup yang diusung KSB toh juga belum fix. Politik itu kan bisa berubah dalam hitungan menit, bahkan detik. Semua masih ada kemungkinan,” kata Marjono.

Dia melanjutkan seandainya KSB menolak Nurdin, bukan berarti PAN akan langsung mundur. Penolakan tersebut menurut Marjono harus diperjelas terlebih dahulu, apakah merupakan sikap koalisi atau hanya sikap segelintir orang. Apabila yang menolak adalah koalisi, PAN akan menggelar rapat pleno untuk menentukan sikap.

“Dalam rapat pleno kemarin [Senin 6/7/2015] kami memutuskan untuk menunda koalisi dengan Golkar. Tapi kami masih tetap menunggu kepastian Golkar. Kalau Golkar sudah pasti bisa ikut pilkada, peluang berkoalisi masih besar,” tutup dia.

Sementara itu, Nurdin menyatakan PAN harus memperjuangkan cabup atau cawabup dari internal partai. PAN sudah kerap mengusung cabup-cawabup bukan dari internal dan akhirnya kalah. Dia merasa memperjuangkan cabup-cawabup untuk memenangkan pilkada sangat berat. Sehingga jika kalah rasanya sangat menyesakkan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya