SOLOPOS.COM - Nurdin (kiri) dan Anis Mudhakir berfoto di hadapan wartawan di sela-sela pendaftaran di Kantor KPU Sukoharjo, Selasa (28/7/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pilkada Sukoharjo 2015 pasangan Nurani menyasar ormas Islam untuk mendongkrak perolehan suara.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) Nurdin-Anis Mudhakir (Nurani) bakal fokus pada organisasi kemasyarakatan (ormas) berbasis Islam untuk mendongkrak perolehan suara pada Pilkada Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasangan Nurani optimistis mampu mengimbangi dominasi kuat petahana Wardoyo Wijaya yang berpasangan dengan Purwadi atau pasangan Wardi yang diusung PDIP. Pasangan Nurani diusung Koalisi Sukoharjo Makmur (KSM) yang terdiri atas tiga partai politik (parpol) yakni PAN, PKB, dan Partai Demokrat dengan total dukungan 10 kursi di parlemen.

Selain dari internal koalisi, pasangan Nurani menyasar ormas berbasis Islam untuk memenangi pilkada, 9 Desember mendatang. Cawabup yang diusung KSM, Anis Mudhakir, mengatakan PAN dan PKB dekat dengan ormas berbasis Islam. PAN dekat dengan Muhammadiyah, sementara PKB dekat dengan Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini menjadi modal utama untuk melawan petahana.

“Belum lagi ada Lembaga Dakwah Islam Indonesia [LDII] dan Majlis Tafsir Alquran [MTA] yang mempunyai anggota ribuan orang. Ormas ini [berbasis Islam] akan dioptimalkan untuk memenangi pilkada,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Minggu (16/8/2015).

Sekretaris DPC PKB Sukoharjo ini mengungkapkan koalisi PAN dan PKB tak hanya di Sukoharjo melainkan daerah lainnya seperti Klaten dan Sragen. Konsolidasi internal telah dilakukan para pengurus struktural masing-masing parpol pengusung. Mereka juga telah menyosialisasikan pasangan Nurani kepada para pengurus partai hingga tingkat ranting.

Dia optimistis mampu mendulang suara terbanyak pada Pilkada Sukoharjo. Hal ini dikarenakan pilkada hanya diikuti dua kandidat. Namun, Anis enggan membeberkan target perolehan suara pada pilkada nanti.

“Targetnya ya menang dalam sebuah pertarungan. Selisih satu suara pun tak masalah asal menang,” ujar dia.

Anis telah mengetahui penilaian masyarakat yang menganggap pasangan Nurani merupakan calon boneka. Mereka dianggap hanya pasangan calon buatan dan tak serius maju pada event demokrasi Kabupaten Jamu. Dia membantah kabar itu. Menurut dia, Nurani serius bersaing dengan kandidat lain pada pilkada nanti.

“Apakah ada jaminan apabila pasangan Haryanto-Agus Tri Raharjo [Harjo] yang maju bisa memenangi pilkada? Belum tentu, yang tahu hanya Allah SWT. Anggapan itu [calon boneka] dilontarkan oknum-oknum yang merasa kecewa dan tak bisa memahami proses demokrasi,” papar dia.

Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Nurani, Farid Iswanto, mengatakan sukarelawan telah disebar hingga tingkat desa/kelurahan. Mereka bakal bekerja ekstra keras menyosialisasikan pasangan Nurani kepada masyarakat di wilayah masing-masing.

“Untuk sementara kantor parpol pengusung menjadi posko pemenangan. Nanti setelah pasangan calon resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum [KPU] Sukoharjo, posko kemenangan didirikan di setiap kecamatan,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya