SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada langsung (JIBI/Dok)

Pilkada Sukoharjo 2015 dianggap sudah selesai oleh koalisi KSB.

Solopos.com, SUKOHARJO Tiga partai yang tersisa di Koalisi Sukoharjo Bangkit (KSB) menyatakan tidak akan memberi dukungan ke poros mana pun. Mereka menganggap pilkada sudah selesai karena kontestasi tidak akan berjalan kompetitif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya, KSB gagal mengusung Haryanto-Agus Tri Raharjo (Harjo) sebagai calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup) Sukoharjo dalam pilkada serentak 9 Desember mendatang. Ketua I Tim Pemenangan Harjo, M. Samrodin, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (2/8/2015), mengatakan tiga partai yang tersisa di KSB, yakni Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan PKS, tetap bersatu meski pada bursa cabup-cawabup lalu gagal mengusung Harjo.

Sebelumnya KSB dihuni empat partai politik, namun Partai Demokrat keluar dan bergabung dengan PAN dan PKB di Koalisi Sukoharjo Makmur (KSM). Politikus PKS itu mengaku KSB tetap intensif berkomunikasi membicarakan langkah strategis mengawal pemerintahan yang akan datang.

Namun, ketiga partai politik itu sepakat tidak akan mendukung salah satu poros, baik KSM yang mengusung Nurdin-Anis Mudhakir (Nurani) maupun PDIP yang mengusung Wardoyo Wijaya-Purwadi (Wardi). KSB akan tetap berpartisipasi membangun Sukoharjo namun melalui jalur DPRD.

Delapan legislator dari tiga partai politik di KSB berkomitmen mengoptimalkan fungsi pengawasan dan kontrol. Pengawasan juga akan dilaksanakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang sebelumnya menjadi pendukung dan sukarelawan Harjo.

Samrodin meyakini dengan kekuatan tersebut pengawasan akan berjalan lebih optimal. “Tidak ada pikiran sedikit pun kami akan mendukung salah satu poros. Meski kami gagal berpartisipasi dalam pilkada bukan berarti kami tidak bisa melanjutkan perjuangan. Kami akan berupaya sekuat tenaga agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ucap Samrodin.

Anggota DPRD Sukoharjo itu menganggap Pilkada Sukoharjo sudah selesai. Pertarungan dua kontestan disebutnya tidak akan kompetitif. Bahkan, menurut Samrodin, pemenang pilkada sudah bisa dipastikan karena Wardi tidak akan bisa ditandingi oleh figur Nurani.

“Tidak ada yang bisa diharapkan dari kontestasi pilkada mendatang. Masyarakat sudah mengetahui mana calon yang hanya boneka, mana yang hanya ingin mempertahankan kekuasaan, dan mana yang serius ingin membangun Sukoharjo,” imbuh dia.

Dimintai tanggapan mengenai upaya KSM mendekati KSB untuk menambah kekuatan, Samrodin mengganggap upaya itu tidak ada gunanya lagi. KSB sudah menutup pintu bagi pihak mana pun yang ingin meminta dukungan.

Samrodin menegaskan sikap itu bukan balas dendam karena sebelumnya KSB dibajak KSM. Selain sudah berkomitmen ingin membangun Sukoharjo dari jalur lain, sikap itu juga untuk menjaga perasaan para pendukung dan sukarelawan yang sebelumnya berjuang meloloskan Harjo.

Seperti diketahui, KSB gagal mengusung Harjo karena salah satu peserta KSB, yakni Demokrat beralih haluan ke KSM di detik akhir pendaftaran cabup-cawabup, 28 Juli lalu. Ketua II Tim Pemenangan Harjo dari Partai Nasdem, Martono, mengatakan hal serupa.

Menurut Martono, Nasdem tidak akan bergabung ke salah satu poros. “Kami anggap pilkada sudah selesai. Konsentrasi kami bagaimana caranya ikut membangun Sukoharjo dari jalur lain,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya