SOLOPOS.COM - Ketua DPD Partai Golkar Sukoharjo, Giyarto (kedua dari kanan), bergandengan tangan dengan Ketua DPD PAN Sukoharjo, Nurdin (kedua dari kiri), bersama Sekretaris DPD Partai Golkar, Eny Kartika Sari (kanan); dan Sekretaris DPD PAN, Sri Marjono, di kantor DPRD Sukoharjo, Senin (9/3/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pilkada Sukoharjo 2015 segera digelar. Partai Golkar dan PAN siap mengalahkan PDIP.

Solopos.com, SUKOHARJO Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) Sukoharjo berkoalisi menghadapi Pilkada 2015. Keduanya menyatakan tak gentar menghadapi pertarungan merebut kursi Bupati-Wakil Bupati Sukoharjo menghadapi partai pemenang pemilu, PDI Perjuangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koalisi kedua partai secara resmi disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Sukoharjo, Giyarto; dan Ketua DPD PAN Sukoharjo, Nurdin, di kantor DPRD Sukoharjo, Senin (9/3/2015).

Giyarto kepada wartawan menyampaikan sebelum memutuskan berkoalisi partainya aktif berkomunikasi dengan PAN. Akhirnya, pada pertemuan terakhir di Candi Resto, Solo Baru, Jumat (6/3/2015) malam lalu, keduanya sepakat berkoalisi untuk memenangi pilkada mendatang.

“Masing-masing partai kami memiliki lima kursi di DPRD. Artinya setelah berkoalisi kami memiliki 10 kursi. Ini berarti kami sudah bisa mengusung cabup dan cawabup [calon bupati-calon wakil bupati]. Karena aturannya untuk bisa mengusung calon mandiri harus mempunyai setidaknya sembilan kursi di DPRD,” papar Giyarto yang juga Wakil Ketua DPRD Sukoharjo.

Kendati demikian, Golkar dan PAN tidak menutup kesempatan bagi partai lain yang ingin bergabung. Menurut Giyarto kesempatan tersebut masih terbuka lebar sebelum koalisi dideklarasikan. Dia mengatakan Partai Demokrat sudah menjalin komunikasi politik. Bahkan Giyarto berani menyebut Demokrat sudah berniat bergabung dalam koalisi ini.

“Kami segera membuka pendaftaran cabup-cawabup. Bagi siapa pun yang ingin memajukan Sukoharjo, baik dari Sukoharjo maupun dari luar Sukoharjo, kami persilakan mendaftar. Waktu dan mekanismenya [penjaringan] masih kami bahas,” imbuh Giyarto.

Ketua DPD PAN Sukoharjo, Nurdin, meyakini akan ada cabup-cawabup potensial yang akan mendaftarkan diri ke koalisi untuk berkompetisi menghadapi PDIP. Koalisi ini, kata dia, membuka kesempatan yang sama kepada warga non-Sukoharjo yang ingin berkontribusi membangun Kabupaten Makmur ini pada pilkada nanti.

Dia melanjutkan ada dua strategi yang akan ditempuh untuk menghadapi Pilkada yang digelar Desember. Strategi itu adalah menjalin komunikasi politik secara intensif dengan partai lain. Langkah itu dilakukan ketua partai, seperti dirinya dan Giyarto. Langkah lainnya adalah membentuk tim teknis yang bertugas merumuskan aturan main berkenaan dengan koalisi. Langkah itu dilaksanakan sekretaris partai.

“Koalisi ini tidak ada leader. Kami duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Kebersamaan yang kami bangun,” ucap Nurdin.

Ia juga menampik rumor yang menyebutkan koalisi partai di luar PDIP hanya sebagai koalisi boneka. Dia tidak memungkiri rumor itu berkembang luas di masyarakat. Nurdin akan membuktikan koalisi Golkar-PAN bukan pelengkap dan akan bertarung secara sehat dalam pilkada mendatang.

Bendahara DPC Partai Demokrat, Ardi Parastyo, mengapresiasi ajakan koalisi Golkar-PAN. Dia membenarkan partainya kini sedang menjajaki untuk ikut koalisi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya