SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman (Dok/JIBI/Solopos)

Pilkada Sragen digelar tahun ini.

Solopos.com, SRAGEN — Nama Agus Fatchur Rahman tidak asing di jagat perpolitikan Bumi Sukowati. Agus yang kini menjabat Bupati Sragen sudah dikenal sampai ke penjuru desa di Sragen. Ia merupakan salah satu politikus lawas dan sering kali mewarnai hiruk pikuk politik Kabupaten Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di dunia politik, Agus dikenal sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Sragen. Nama besarnya muncul dari peranannya membesarkan nama Partai Golkar. Ia rela melepas status pegawai negeri sipil (PNS) di Departemen Agama (sekarang Kementerian Agama) Kabupaten Sragen golongan IIIc pada 1998.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebagai PNS pada saat itu harus masuk Partai Golkar karena ada monoloyalitas bagi PNS. Awal-awalnya hanya kader. Kemudian ikut kegiatan bidang kepemudaan DPD Partai Golkar Sragen sekitar 1990. Kemudian saya masuk struktur partai. Pada pemilu 1997, terpilih menjadi legislator DPRD Sragen,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com sembari menikmati rujak di pinggir Jl. Aipda K.S. Tubun Kuwungsari, Sragen Kulon, Sragen, belum lama ini.

Sebelum copot dari PNS, Agus sempat menikmati gaji dobel, yakni gaji PNS dan gaji wakil rakyat pada 1997. Setelah keluar dari PNS, Agus dipercaya menduduki jabatan Sekretaris DPD Partai Golkar Sragen mendampingi Ketua DPD Partai Golkar Sragen Sri Busono. Posisinya di DPRD Sragen sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG).

Oktober 2000, Agus didaulat untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) Sragen dan terpilih sebagai Wakil Bupati Sragen mendapingi Bupati Untung Wiyono. Berdasarkan hasil pemilu di DPRD Sragen, pasangan Agus-Untung saat itu mendapat 30 suara dari 45 suara legislator.

“Saat itu karena etika politik saja saya harus menempati wakil bupati karena Partai Golkar hanya punya enam kursi. Mas Untung saat itu menjadi Ketua DPC PDIP [Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan],” katanya.

Pilkada 2006, Agus kembali maju bersama Untung untuk kali kedua. Dia sendiri yang membuat skenario agar pilkada kembali dimenangkan Agus-Untung. Akhirnya, skenario politik itu pun berhasil. Namun Agus tak menjelaskan skenario yang dimaksud.

Pilkada 2011, Agus mulai unjuk gigi maju dalam pilkada langsung dengan menggandeng Daryanto. Akronim Agus Fatchur Rahman-Daryanto (Ada) menggema dan mampu menumbangkan empat pasangan calon dalam pilkada kala itu.

Hingga kini, Agus masih menjadi nomor satu di Sragen. Ia menggandengan mantan Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen Djoko Suprapto untuk maju dalam pilkada 2015.

Agus tak kerepotan membagi waktu kapan menjadi Bupati dan kapan menjadi petahana. “Pembagian kerjanya ya Senin-Kamis mlebu [masuk], Jumat cuti, Sabtu-Minggu libur. Tidak ada perubahan. Selama Senin-Kamis, saya di kantor ya Bupati Sragen. Selain itu saya jadi calon. Ada cuti Jumat thak. Sabtu-Minggu tidak perlu cuti,” ujarnya.

Sosialisasi ke masyarakat terus dilakukan dan semakin intensif menjelang pemungutan suara. Ia membagi tugas dalam tim pemenangannya. Ia membuat kavling wilayah garapan. Pada tempat-tempat tertentu, Agus harus datang untuk sosialisasi. Namun pada tempat lainnya, Agus cukup menugaskan tim kampanye.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya