SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergelaran wayang kulit (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Pilkada Sragen, pengurus Organisasi dalang di Sragen melihat ketidakberesan pada organisasi Pepadi

Solopos.com, SRAGEN--Sejumlah pengurus dan anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Sragen mencium indikasi pengurus Pepadi yang diduga memanfaatkan nama organisasi untuk kepentingan politik tertentu. Mereka berniat menyampaikan indikasi tersebut ke Pepadi Jawa Tengah agar bisa mengambil sikap tegas atas pelanggaran aturan organisasi itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sekretaris Pepadi Sragen, Agus Suhartono, mewakili tujuh orang pengurus dan anggota Pepadi Sragen, mengatakan ulah oknum pengurus Pepadi membuat resah para dalang karena beberapa kegiatan pertunjukan wayang yang mengatasnamakan organisasi Pepadi digunakan untuk kampanye calon tertentu. Dia menyatakan Pepadi itu independen dan netral sehingga kepentingan organisasi tidak boleh dicampuri kepentingan politik. Independensi Pepadi itu, kata dia, diatur dalam AD/ART organisasi.

“Kalau pertunjukan wayang itu mengatasnamakan pribadi atau perseorangan menjadi berbeda. Pertunjukan itu mau digunakan untuk kampanye calon silakan. Tetapi bila kegiatan Pepadi dimanfaatkan untuk kegiatan kampanye politik tertentu, kami keberatan. Saya sebagai Sekretaris Pepadi saja tidak pernah diundang atau diberi tahu apalagi anggota Pepadi,” ujar dia dalam jumpa pers di Rumah Makan Pakuan Sragen, Jumat (14/8/2015).

Agus mendengar sumber anggaran kegiatan berasal dari dana talangan pihak tertentu karena selama 2015 tidak ada bantuan dari APBD lagi. Dia menyebut bantuan APBD pernah ada pada 2014 senilai Rp300 juta. “Informasinya ada bantuan lagi di tahun ini Rp400 juta tetapi bantuan itu dibatalkan karena terbentur aturan yang membatasi pemberian hibah dua tahun secara berturut-turut,” ujar dia.

Agus berencana menyurati Pepadi Jateng agar segera menindaklanjuti indikasi pelanggaran AD/ART organisasi itu. Anggota Pepadi Sragen, Jarot Suseno, sependapat dengan Agus. Dia meminta kegiatan organisasi jangan sampai digunakan untuk kepentingan politik tertentu. Agus tidak rela organisasi Pepadi yang notabene milik publik itu disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab.

“Seolah-olah teman-teman anggota Pepadi mempunyai musuh dalam selimut. Pepadi Jateng pernah melarang keras pemanfaatan kegiatan organisasi untuk kepentingan politik tertentu.,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Pepadi Sragen, Sutrisno, saat dihubungi Solopos.com, Jumat siang, sudah mendengar isu penyalahgunaan nama organisasi untuk kepentingan politik. Dia berencana mengundang para pengurus Pepadi untuk menyikapi persoalan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya