SOLOPOS.COM - Pendukung Yuni-Dedy menggelar aksi karnaval untuk mengantarkan pasangan Yuni-Dedy ke KPU Sragen, Minggu (26/7/2015) pagi. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pilkada Sragen, panwaslu menyatakan pasangan Yuni-Dedy tak berkampanye di masjid.

Solopos.com, SRAGEN–Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sragen Slamet Basuki menilai pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut tiga, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Dedy Endriyatno, tidak berkampanye di Masjid Al Falah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Slamet mengaku sudah meminta klarifikasi langsung terhadap Dedy Endriyatno begitu mendengar adanya dugaan kampanye di masjid tersebut.

“Pak Dedy bilang tidak ada kegiatan kampanye. Mereka hanya parkir di halaman masjid. Setelah itu, mereka jalan kaki menuju pasar untuk berkampanye di hadapan pedagang,” kata Slamet kepada Solopos.com Senin (30/11/2015).

Setelah meminta klarifikasi dari Dedy, Slamet menyimpulkan tidak ada akivitas kampanye di Masjid Al Falah. Dia mengakui halaman masjid tersebut memang dijadikan lokasi parkir kendaraan dengan branding gambar pasangan calon. Masjid itu juga dijadikan sukarelawan dan tim sukses Yuni-Dedy untuk berkumpul dengan membawa atribut kampanye.
Meski begitu, Slamet tetap menyebut tidak ada aktivitas kampanye di Masjid Al Falah.
“Kalau di dalam masjid itu kami temukan fakta ada seorang ustaz yang berceramah untuk mengarahkan jemaah guna memilih pasangan calon tertentu, itu unsur kampanyenya terpenuhi. Kalau hanya numpang parkir sebelum berangkat ke pasar, itu unsur kampanyenya belum terpenuhi,” jelas Slamet.

Hingga kini, Panwaslu Sragen belum menerima laporan resmi dari Pemuda Muhammadiyah ihwal adanya dugaan kampanye di Masjid Al Falah yang dilakukan pasangan calon Yuni-Dedy. Meski menganggap tidak ada unsur kampanye, Slamet menegaskan akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk ke Panwaslu Sragen.

“Kalau ada laporan, kami pasti menindaklanjutinya dengan memanggil pihak-pihak terkait. Kalau ada unsur pelanggaran, tentu akan diproses sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Berkaca dari persoalan itu, Slamet mengimbau kepada semua pasangan calon untuk tidak memarkir kendaraan di kompleks masjid. Dia meminta kendaraan itu diparkir di luar masjid supaya tidak memicu polemik.

Sementara itu, Ketua Media Center Relawan Pasangan Agus Fatchur Rahman-Djoko Suprapto (Amanto), Ikhwanushoffa, menilai ada kesamaan kasus antara temuan sembako berisi stiker bergambar Amanto di Kantor Kecamatan Sambirejo dengan dugaan kegiatan kampanye di Masjid Al Falah yang dilakukan pasangan Yuni-Dedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya