SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada Sragen (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN — Hasil pemungutan suara di delapan TPS di Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Sragen, dimenangi kotak kosong.

Dari 17 TPS di Desa Mojokerto, pasangan cabup-cawabup Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto juga menang di delapan TPS. Sementara perolehan suara Yuni-Suroto dan kotak kosong di TPS 7 di desa yang sama berakhir imbang masing-masing 72:72.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, di Balai Desa Mojokerto, delapan TPS yang dimenangi kotak kosong tersebut adalah TPS 5 (122:139), TPS 6 (105:139), TPS 8 (43:135), TPS 10 (84:112), TPS 11 (128:142), TPS 12 (63:86), TPS 13 (84:126), TPS 14 (47:81).

Bikin Ngakak, Begini Obrolan Warganet Soal Bagi-Bagi Duit Rp20.000 di Pilkada Sragen

Meski keok di delapan TPS, perolehan suara Yuni-Suroto di Desa Mojokerto unggul atas perolehan suara kotak kosong dengan perbandingan 2.121:1.670 suara. Sementara surat suara yang tidak sah berjumlah 99.

Faktor Sukiman

Unggulnya kotak kosong di delapan TPS di Mojokerto itu bukan tanpa sebab. Mojokerto merupakan kampung halaman bagi Sukiman, tokoh masyarakat setempat yang gagal melenggang sebagai cabup Sragen setelah hanya mendapat rekomendasi dari satu partai politik yakni Partai Gerindra.

“Pak Sukiman memang lahir di Desa Mojodoyong, tapi istrinya asli Mojokerto. Dia juga sempat membuka posko tim pemenangan di sini [Mojokerto]. Sebagian besar familinya ya tinggal di Mojokerto. Sebagian besar pendukungnya ya dari sini. Itu sebabnya, perolehan suara kotak kosong di desa ini bisa mencapai 1.670,” terang tokoh masyarakat Desa Mojokerto, Purwoko, kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Rabu (9/12/2020).

Pilkada Sragen: Diduga Ada Bagi-Bagi Duit Rp20.000, Warga Heboh di Medsos

Senada disampaikan Suparmin, tokoh masyarakat lain. Menurutnya, sejak mendeklarasikan diri sebagai penantang kuat calon bupati incumbent, cukup banyak sukarelawan yang merapat ke Sukiman. Mereka biasa mengikuti rapat koordinasi tim pemenangan Sukiman yang berpasangan dengan Iriyanto. Saat loyalitas kepada Sukiman mulai terbangun, mereka harus menerima pil pahit bila calon yang diusung gagal maju Pilkada Sragen 2020.

“Mungkin karena banyak yang kecewa Pak Sukiman gagal nyalon, jadinya mereka menjatuhkan pilihan pada kotak kosong,” ujar Suparmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya