SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman (JIBI/dok)

Pilkada Sragen akan digelar tahun ini.

Solopos.com, SRAGEN-Ketua DPD Partai Golkar Sragen yang juga Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman menanggapi dingin ultimatum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terkait arah koalisi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menyatakan penjajakan politik yang dia atau kader Partai Golkar lakukan beberapa waktu terakhir masih representasi pribadi, belum atas nama partai. Penjelasan tersebut disampaikan Agus saat ditemui solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (22/5/2015).

“Saya bertemu dengan siapa pun sah-sah saja. Karena itu representasi saya sebagai pribadi. Atau misalnya ada kader [Partai Golkar] bertemu seseorang itu juga dalam kapasitas pribadi. Bila keputusan partai tentu melalui mekanisme rapat,” kata dia.

Agus mengatakan DPD Partai Golkar Sragen tak pernah menggelar rapat membahas arah koalisi pilkada. Artinya, dia menjelaskan, belum ada sikap resmi Partai Golkar terkait arah koalisi. “Untuk mengambil keputusan kami pasti musyawarah,” imbuh dia.

Agus menyayangkan sikap Ketua DPC PKB Sragen, Mukafi Fadli yang memberikan batasan waktu terkait penjajakan politik. “Mengapa kita harus memutuskan tanggal ini dan tanggal itu. Sebab memang belum ada komitmen apa pun,” sambung dia.

Agus juga menolak sindiran Mukafi Fadli yang menyebut Partai Golkar menggantung PKB dalam komunikasi politiknya. “Kalau kami dikatakan yang memulai dulu tapi mengakhiri duluan ya tidak tepat. Kami tidak pernah memulai dan mengakhiri,” ujar dia.

Sementara sikap pengurus DPC PKB Sragen terkait langkah strategis koalisi pilkada tidak bulat. Wakil Ketua DPC PKB Sragen, Nirwan Arif Hidayatullah, menyayangkan menyatakan pernyataan yang disampaikan Ketua DPC PKB Sragen, Mukafi Fadli.

Menurut Nirwan pernyataan Mukafi tidak mewakili sikap politik lembaga partai. “Apa yang disampaikan Mukafi merupakan pendapat pribadi, sikap pribadi dia. Pernyataan tersebut tidak merepresentasikan sikap dan arah politik PKB Sragen,” kata dia.

Menurut dia seharusnya DPC PKB Sragen menggunakan cara-cara elegan dan anggun dalam komunikasi politik dengan partai lain. Apalagi menurut Arif kekuatan politik dan massa PKB dengan Partai Golkar tidak terpaut jauh,
hanya satu kursi DPRD Sragen.

Mantan pendiri PKB Sragen, Moch. Fadlan juga mengkritik strategi politik yang dilakukan pengurus partai itu. Dia menilai pengurus PKB tidak bisa memainkan dengan baik bargaining atau posisi tawar di hadapan kekuatan-kekuatan politik Bumi Sukowati.

Sebelumnya, jajaran pengurus DPC PKB Sragen yang dipimpin Mukafi Fadli memberikan deadline hingga sebelum puasa Ramadan kepada Partai Golkar untuk menentukan sikap terkait upaya koalisi pilkada dengan PKB.

Menurut Mukafi pihaknya menyiapkan skenario lain bila proses koalisi dengan Partai Golkar kandas. Skenario tersebut di antaranya menjalin penjajakan dengan PAN, membangun komunikasi dengan Kusdinar Untung Yuni Sukowati, serta menyiapkan figur baru bersama Forum Silaturahmi Lintas Parpol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya