SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada (Solopos-Dok.)

Pilkada Sragen 2015  diwarnai perbedaan pendapat oleh Golkar dan PKB.

Solopos.com, SRAGEN — Keputusan DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sragen mengultimatum Partai Golkar terkait koalisi Pilkada Sragen 2015 menuai kritik keras dari pengurus lain parpol tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Wakil Ketua DPC PKB Sragen, Nirwan Arif Hidayatullah, misalnya, menyatakan pernyataan yang disampaikan Ketua DPC PKB Sragen, Mukafi Fadli, tidak mewakili sikap atau arah politik PKB.

“Apa yang disampaikan Mukafi merupakan pendapat pribadi, sikap pribadi dia. Pernyataan tersebut tidak merepresentasikan sikap dan arah politik PKB Sragen,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (19/5/2015).

Arif menilai pernyataan Mukafi telah merendahkan martabat DPC PKB Sragen. Menurut dia seharusnya DPC PKB Sragen menggunakan cara-cara elegan dan anggun dalam komunikasi politik dengan parpol lain.

Padahal, menurutnya kekuatan politik dan massa PKB dan Partai Golkar nyaris sama. “PKB mempunyai tujuh kursi DPRD Sragen, sedangkan Partai Golkar delapan kursi. Sejatinya kekuatan kami tidak terpaut jauh. Sepatutnya PKB bisa memainkan posisi ini dengan baik dengan membangun bargainning, tidak menjual murah,” ujar dia.

Lebih jauh, Arif menyebut pernyataan Mukafi Fadli tersebut membuat wacana penggantian Ketua DPC PKB Sragen kian santer. Usulan mengganti Mukafi sempat muncul saat tahap penjaringan calon bupati dan calon wakil bupati bulan lalu.

“Saat rapat penjaringan calon bupati sudah muncul usulan itu [mengganti Mukafi Fadli]. Bila cara berpolitik dia masih seperti itu terus, saya yakin wacana ini semakin menguat. Sebab di PKB sendiri sudah ada empat peserta penjaringan,” imbuh dia.

Pendapat senada disampaikan pendiri DPC PKB Sragen, Mochamad Fadlan. Dia menilai manuver politik yang dilakukan Mukafi Fadli tidak elo, dan merendahkan martabat parpol. Menurut dia, sejumlah kiai telah menyampaikan kritik terhadap Mukafi.

Fadlan, panggilan akrabnya, mengaku siap memboyong warga Nahdlatul Ulama (NU) ke PDIP bila DPC PKB masih bersikap seperti itu. “Kalau cara berpolitiknya seperti ini lebih baik warga NU lari ke PDIP,” terang dia.

Di sisi lain, Wakil Ketua lain DPC PKB Sragen, Rahmat Arif B.R. menyatakan posisi Mukafi Fadli sangat kuat di internal parpol. Mukafi didukung penuh DPP PKB.

Menurut Rahmat Arif, Mukafi bahkan mendapat mandat penuh dari DPP PKB untuk menentukan arah koalisi PKB Sragen. Dia menjelaskan pernyataan memberikan ultimatum kepada Partai Golkar merupakan bagian dari skenario parpol.

“Alasannya dalam waktu dekat DPP PKB akan mengeluarkan rekomendasi calon bupati yang akan diusung,” ujar dia.

Sementara itu, Mukafi Fadli belum merespons pernyataan sejumlah pihak yang menyudutkan dirinya. Dia bertahan pada sikap mengultimatum Partai Golkar lantaran tak lekas memberi kepastian koalisi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya