SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada langsung (JIBI/Dok)

Pilkada Sragen 2015 diramaikan 4 pasangan calon.

Solopos.com, SRAGEN — Empat pasangan calon yang mendaftar dalam Pilkada Sragen mulai perang program untuk menarik simpati masyarakat. Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen belum menetapkan sebagai peserta Pilkada) 2015.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pasangan Sugiyamto-Joko Saptono (Suko) menawarkan program pendidikan bagi para siswa di Bumi Sukowati. Suko menyampaikan terobosan adanya bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) untuk semua jenjang pendidikan, mulai SD, SMP, SMA, dan SMK.

“Dunia pendidikan harus ada terobosan. Kalai Suko jadi, Bosda Kabupaten Sragen hukumnya wajib. BOS yang berasal dari pemerintah pusat belum mengkaver kebutuhan siswa di sekolah. Para siswa masih dibebani dengan iuran sekolah. Dengan adanya Bosda itu semua siswa bisa fokus belajar dan tidak perlu memikirkan biaya,” kata calon bupati (cabup) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sugiyamto, kepada , Kamis (13/8/2015).

Sugiyamto berharap dengan adanya Bosda sebagai pendamping BOS akan meringankan beban orang tua siswa. Dia optimistis para siswa bisa bersekolah secara gratis di Bumi Sukowati.

Pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Dedy Endriyatno (Yuni-Dedy) memiliki program Sonjo Pasar yang terus berlangsung.

Pasangan yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu sering mendapat kejutan dengan banyaknya sukarelawan yang tiba-tiba mengundang untuk kegiatan tertentu.

“Ada bantuan air ke warga, saya malah tahunya dari Facebook. Semua inisiatif sukarelawan. Saya dan Mbak Yuni malah tidak tahu. Beberapa hari lalu, saya diundang ke Sumberlawang untuk pembagian sembako dan pasar murah. Semua biaya, barang, sewa kajang, sewa meja kursi dari sukarelawan semua. Kami hanya datang untuk penyerahan secara simbolis,” kata Dedy Endriyatno.

Cabup petahana, Agus Fatchur Rahman, dalam kegiatan penyerahan sertifikat proyek operasi nasional agraria (prona) di Desa Girimargo, Kecamatan Miri, Sragen, Kamis siang, meminta doa restu agar bisa mendapat amanah pada periode 2016-2021.

Agus juga sempat berjanji memberi honorarium bagi para guru wiyata bakti (WB) dan pembebasan SPP bagi siswa TK, SD, SMP, SMA, SMK negeri dan swasta mulai 2016.

“Bantuan operasional untuk 6.043 RT/RW ya baru dimulai pada pemerintahan ini sejak 2012. Nilainya naik dari Rp50.000/RT pada 2012 menjadi Rp200.000/RT pada 2015. Ke depan saya kira bantuan ini bisa naik terus,” ujar dia.

Salah satu pimpinan Koalisi Sragen Baru (KSB), Rus Utaryono, menawarkan tujuh langkah strategis untuk Sragen Baru bila pasangan Jaka Sumanta-Surojogo (Jago) dipercaya masyarakat untuk memimpin Sragen ke depan.

Dia mengatakan Jago akan mengharmoniskan dan proposionalisasi sekolah negeri dan swasta agar tidak ada ketimpangan jumlah siswa.

“Jago juga mencoba mengalokasi BOS dari APBD dan memberi insentif bagi guru swasta dan WB setara dengan UMR [upah minimum regional]. Kemudian memperluas jangkauan beasiswa dan jaminan sosial untuk fakir miskin serta yatim piatu. Jaminan sosial diperluas sebagai bentuk penghargaan untuk ketua RT. Selain itu juga memberi subsidi kepada petani yang didasarkan pada kajian yang jelas,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya