SOLOPOS.COM - Foto Teguh Prakoso berkait tangan dengan Gibran Rakabuming yang kemudian dipotong dan direkayasa seolah keduanya akan berpasangan sebagai cawali-cawawali pada Pilkada Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Bakal calon wakil wali kota (cawawali) usulan DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa, mengaku kesal dan kecewa dengan beredarnya disinformasi mengenai dirinya dan Gibran Rakabuming Raka di media sosial maupun Whatsapp, beberapa hari terakhir.

Disinformasi atau informasi sengaja direkayasa dan disebarkan untuk maksud tertentu itu berisi foto dirinya dan Gibran yang saling mengaitkan tangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Foto itu kemudian difabrikasi dengan informasi soal rekomendasi dari DPP PDIP mengenai pasangan calon yang akan diusung di Pilkada Solo 2020.

Perempuan Jenawi Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Suplesi Waduk Gebyar Sragen

“Padahal, foto itu telah dipangkas. Selain saya dan Mas Gibran, ada Mbak Puan, Pak Bambang [Wuryanto], dan Pak Pur [Achmad Purnomo]. Tapi seolah-olah hanya ada saya dan Mas Gibran,” kata dia kepada wartawan, Senin (17/2/2020).

Teguh yang diusulkan DPC PDIP sebagai cawawali berpasangan dengan Achmad Purnomo sebagai cawali itu mengatakan sebenarnya foto itu spontanitas.

"Kami berlima, lalu saling mengaitkan tangan. Saya dengan Mas Gibran, Pak Bambang dengan Pak Pur. Saya kan harus menjaga perasaan orang juga, saya punya pendukung. Saya bagian dari pertarungan itu," kata anggota DPRD Solo itu.

Janda Muda Karanganyar Nyamar Jadi Lelaki di Facebook, 7 Cewek Jomlo Tertipu

Teguh menambahkan komitmen itu selesai setelah keputusan rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP turun. Namun, Teguh mengaku sangat terusik dengan beredarnya disinformasi tersebut.

Teguh pun meminta agar DPP segera menyampaikan rekomendasi agar kabar yang beredar di masyarakat tidak semakin liar.

“Setelah pengumuman, komitmen kami ya memenangkan [yang dapat rekomendasi]. Ekspektasi dan rasa warga Solo harus diutamakan. Kalau sudah punya pasangan ya segera diputuskan, diumumkan,” beber Teguh.

Kronologi Lengkap Kecelakaan Honda CB Vs Honda Mobilio di Manahan Solo

Jika rekomendasi itu turun terlalu mepet dengan jadwal pendaftaran ke Komisi Pemilihan KPU, Teguh khawatir akan sulit untuk memulihkan mental kader. "Jangankan untuk perencanaan kampanye, pasti cuma bisa konsolidasi," imbuh dia.

Sekretaris DPC PDIP Solo itu mengaku enggan berandai-andai. Sebagai struktural partai di daerah, ia siap menjalankan keputusan dan hasil rekomendasi.

Berawal Dari Kecurigaan, Begini Kronologi Penangkapan Komplotan Copet di Festival Jenang Solo

Namun, ia meminta pengumuman tersebut dipercepat. Informasi yang didapatnya mulai 19 Februari pengumuman hasil rekomendasi disampaikan bertahap untuk 270 daerah peserta Pilkada serentak.

Daerah-daerah dengan calon berstatus petahana diumumkan pada hari pertama itu. “Sragen, Wonogiri, dan Klaten masuk petahana. Solo enggak tahu apa masuk kriteria itu enggak. Kalau tidak masuk, artinya kami masih harus menunggu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya