SOLOPOS.COM - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari Koalisi Solo Bersama (KSB), Anung Indro Susanto (tiga dari kanan)-Muhammad Fajri (dua dari kanan), dan PDI Perjuangan, F.X. Hadi Rudyatmo (tiga dari kiri)-Achmad Purnomo (dua dari kiri), membawa poster sesuai no. urut hasil undian untuk maju pada Pilkada 2015 di Kantor KPU Kota Solo, Selasa (25/8/2015). Berdasarkan undian tersebut menetapkan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang diusung KSB dengan no urut 1 serta dari PDI Perjuangan pada no urut 2. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo, dua calon wali kota menegaskan tak akan menggelar kampanye terbuka.

Solopos.com, SOLO–Tim pemenangan Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi) memutuskan tidak menggelar rapat umum di masa akhir kampanye Pilkada 2015. Dengan demikian, tidak ada satu pun pasangan calon yang melancarkan kampanye terbuka di Kota Bengawan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebelumnya pasangan F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo menampik metode kampanye tersebut lantaran dinilai tidak efektif.

Sekretaris tim pemenangan Afi, Supriyanto, mengatakan kampanye terbuka telah dicoret dari strategi meningkatkan elektabilitas pasangannya. Menurut politikus Partai Demokrat itu, lebih banyak dampak negatif daripada positif yang dihasilkan rapat umum. Selain butuh biaya besar, kampanye yang mengerahkan banyak massa rawan gesekan dengan masyarakat.

“Dengan beberapa pertimbangan akhirnya kami urung melakukan kampanye terbuka,” ujarnya saat ditemui wartawan, Selasa (10/11/2015).

Sebelumnya, pasangan nomor urut satu ini berencana mendatangkan nama-nama besar seperti Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Umum Demokrat), Sohibul Iman (Presiden Partai Keadilan Sejahtera) hingga Prabowo Subianto (Ketua Umum Gerindra) sebagai juru kampanye Afi.

Menurut Supriyanto, tren kenaikan elektabilitas yang diraih Afi dalam survei lebih perlu dikuatkan dengan pendekatan personal.
Supriyanto mengklaim elektabilitas Afi saat ini di atas 40%. “Perlu penguatan di kampanye door to door alih-alih pengerahan massa,” tuturnya.

Pihaknya menyebut 1.000 sukarelawan siap diterjunkan untuk mengintensifkan kampanye blusukan. Menurut Supri, ribuan sukarelawan tersebut akan bekerja simultan mulai bulan ini hingga jelang coblosan.

“Sukarelawan bertugas menyampaikan visi-misi pasangan secara jelas.”
Sementara itu, Sekretaris tim pemenangan Rudy-Purnomo, Teguh Prakosa, menyatakan PDI Perjuangan (PDIP) konsisten tidak menggelar rapat umum di Pilkada. Menurut Teguh, bukan saatnya lagi Rudy-Purnomo melakukan show of force. “Malah nanti menimbulkan kerugian di masyarakat seperti kemacetan. Secara hitung-hitungan politis, kampanye terbuka juga tidak efektif menjaring pemilih baru,” tuturnya.

Teguh menambahkan saat ini PDIP fokus memberi pembekalan pada mesin partai di lima kecamatan. Pembekalan kader juang dan regu penggerak dan pemilih (guraklih) juga digenjot untuk penguasaan lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya