SOLOPOS.COM - Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo, dan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pilkada Solo tahun ini akan diikuti cawali dan cawawali petahana.

Solopos.com, SOLO-Pasangan calon wali kota (cawali) F.X. Hadi Rudyatmo dan calon wakil wali kota (cawawali) Achmad Purnomo siap menjaga situasi Kota Solo tetap kondusif selama berlangsungnya proses demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasangan diusung dari PDIP ini meminta seluruh kader, simpatisan, serta sukarelawan tak terprovokasi dengan isu yang menyudutkan pasangan petahana tersebut. Dalam Pilkada tahun ini, bakal terjadi persaingan head to head pasangan calon petahana yang diusung PDIP, dengan pasangan Anung Indro Susanto-Umar Hasyim diusung koalisi enam partai, masing-masing Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Gerindra.

Rudy, sapaan akrab F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (8/7/2015), mengatakan telah berulang kali menginstruksikan kader dan simpatisan untuk menjaga kondusivitas selama pilkada. “Saya sampaikan kader tidak perlu protes atau tersulut emosi kalau ada isu yang menyudutkan,” kata Rudy.

Rudy mengajak semua warga Solo untuk sadar berdemokrasi. Artinya tidak melakukan tindakan yang menimbulkan gesekan di masyarakat. Pilkada bukanlah sebuah kompetisi hujatan, melainkan ide kebijakan. Dengan harapan tidak ada kampanye yang menyinggung ras, suku, bangsa, budaya dan lain sebagainya. “Kami minta semua pihak menjaga kondusivitas. Buat Solo aman dan nyaman,” pintanya.

Saat ini pasangan Rudy-Purnomo tengah menyiapkan administrasi untuk persyaratan pendaftaran calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Beberapa persyaratan administrasi yang disiapkan seperti laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), surat pengadilan dan lain sebagainya. Sesuai rencana, pasangan Rudy-Purnomo akan mendaftarkan diri maju Pilkada ke KPU pada Jumat (24/7) atau awal pendaftaran.

Pasangan Rudy-Purnomo masih memilih tahan diri tak lakukan sosialisasi. Hal ini sebagai upaya untuk mengantisipasi tudingan kampanye terselubung, karena keduanya masih menduduki jabatan Wali Kota dan Wawali hingga 28 Juli mendatang. Selepas itu, Achmad Purnomo baru start melakukan aktivitas sosialisasi ataupun blusukan ke kampung-kampung.

“Takut dikira ada kampanye terselubung. Apalagi dikira memanfaatkan fasilitas negara,” kata Purnomo.

Contoh kasus saat Purnomo membagikan 1.100 paket sembako gratis kepada warga kurang mampu, Selasa (7/7/2015). Kegiatan sosial ini sudah dilakukannya rutin setiap menjelang Lebaran dan ulang tahun pribadi, namun memunculkan rumor kegiatan itu merupakan kampanye terselubung. “Itu kegiatan rutin saya saja sudah dikira kampanye. Apalagi kalau saya sosialisasi. Ndak dikira curi start,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya