SOLOPOS.COM - Anggota KPPS berdesak-desakan menyerahkan formulir C1 di KPU Solo, Rabu (9/12/2015). (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo, penyampaian formulir C1 yang dilakukan seluruh KPPS di KPU Solo berlangsung ricuh.

Solopos.com, SOLO–Penyampaian formulir C1 atau hasil rekapitulasi suara di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) berlangsung ricuh. Seribu perwakilan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang datang hampir bersamaan membuat KPU keteteran sehingga memicu keributan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (9/12/2015), para anggota KPPS saling berdesakan memasuki ruangan pengecekan formulir C1. Antrean yang tidak teratur membuat sejumlah personel KPPS marah karena tidak segera terlayani. Beberapa anggota KPPS bahkan memilih pulang karena telah menunggu satu jam.

Di awal pelayanan, KPU hanya menyediakan satu ruangan yang digunakan untuk KPPS di lima kecamatan. “Mas antre mas!,” teriak seorang anggota KPPS melihat rekan sejawatnya yang tidak sabar mengikuti antrean.

Di tengah emosi, beberapa anggota KPPS mengancam angkat kaki dari KPU lantaran tak segera tak dilayani. Namun petugas setempat melarang karena menjamin akan ada ruangan layanan tambahan.

“Ora oleh mulih sik ki piye, antreane kaya ngene [enggak boleh pulang dulu itu gimana, antreannya seperti ini],” ucap seorang anggota KPPS.

Ketua KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 010 Banyuanyar, Banjarsari, Teguh Arifin, 38, mengaku kaget begitu melihat antrean penyampaian C1 di KPU.
Menurut Teguh, padatnya antrean dipicu kebijakan penyerahan C1 dari KPPS langsung ke KPU.
Sebelumnya KPPS hanya berkewajiban menyerahkan dokumen itu sampai kelurahan.

“Dari kelurahan baru disampaikan ke KPU. Kalau seperti ini, 1.000 KPPS tumplek blek. Tidak efektif,” ujarnya saat ditemui Solopos.com.

Teguh meminta KPU mengevaluasi penyerahan hasil rekap surat suara di masa mendatang. “Dari kemarin kami sudah capai menyiapkan coblosan, sekarang masih harus desak-desakan,” tuturnya.

Anggota KPPS dari TPS 073 Kadipiro, Slamet, menilai KPU tidak siap dengan kebijakannya sendiri. Menurut Slamet, KPU mestinya menyediakan layanan yang representatif ketika meminta KPPS langsung menyerahkan hasil rekap ke KPU.

“Hla ini satu ruangan untuk lima kecamatan. Saya tadi hampir mau pulang, meh nyelehne formulir wae rekasa (mau menyampaikan formulir saja sulit).”

Komisioner KPU Solo, Pata Hindra, mengatakan penyampaian C1 langsung ke KPU penting untuk mendukung pindai cepat hasil rekap surat suara. Hasil pindai, imbuhnya, akan segera diunggah di laman KPU untuk diketahui masyarakat.
Pihaknya mengakui sempat ada permasalahan lantaran KPPS datang hampir bersamaan.

“Ternyata penghitungan di wilayah selesai hampir berbarengan. Ini di luar prediksi kami,” ujarnya.

Pata mengatakan KPU menambah layanan untuk merampungkan proses pindai data. “Maksimal pukul 19.00 WIB semua data di kelurahan diharapkan bisa diakses masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya